Divino afflante Spiritu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
k italic, wkf
Yang saya ubah: dari 15 tahun menjadi 50 tahun
 
Baris 2:
'''''Divino afflante Spiritu''''' adalah sebuah surat [[ensiklik]] yang dikeluarkan oleh [[Paus Pius XII]] pada tanggal 30 September 1943. Ensiklik ini meresmikan periode modern dari penelitian Kitab Suci Katolik Roma dengan diperbolehkannya penggunaan metode Barat dalam ilmu kritik kitab suci secara terbatas.<ref>R.Kendall Soulen, ''Handbook of Biblical Criticism'', Westminster John Knox Press, page 49</ref> Ahli Kitab Suci Katolik [[Raymond E. Brown]] menggambarkannya sebagai '[[Magna Carta]] bagi kemajuan kitab suci'.<ref>William James O'Brian, ''Riding Time Like a River: The Catholic Moral Tradition Since Vatican II'', Georgetown University Press, 1993, page 76.</ref>
 
Tujuan pertama dari ensiklik ini adalah untuk memperingati 1550 tahun dikeluarkannya dokumen ''[[Providentissimus Deus]]'' oleh [[Paus Leo XIII]] pada tahun 1893, yang mengutuk penggunaan ilmu kritik tinggi (yaitu cabang analisis ilmu sastra yang menyelidiki asal usul suatu teks). Dalam ensiklik ini [[Paus Pius XII]] menyatakan bahwa semenjak dikeluarkannya dokumen tersebut, kemajuan-kemajuan telah terjadi di bidang arkeologi dan penelitian sejarah, yang layak menyebabkan definisi dari penelitian kitab suci perlu dikembangkan.
 
Sebelumnya, terjemahan Katolik atas kitab suci ke dalam bahasa-bahasa modern biasanya berdasar atas [[Vulgata]] Latin, yaitu teks yang digunakan di dalam liturgi. Pada umumnya, semuanya ini menggunakan teks asli, teks dalam [[Bahasa Yahudi]], [[Bahasa Aram]] dan [[Bahasa Yunani]] hanya untuk menjelaskan arti sesungguhnya dari teks [[Bahasa Latin]].