Mempawah (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
tambah gambar
Katekuchan (bicara | kontrib)
Memperbaiki tanda baca dan ejaan
Baris 18:
| nama dati2 = Mempawah
|foto=Masjid Agung Al-Falah Mempawah.jpg}}
'''Kota Mempawah''' adalah Ibu kota [[Kabupaten Mempawah]] yang memiliki julukan kota Bestari atau Bumi Galaherang dengan luas 264,40 km<sup>2</sup>. Kota ini terletak di jalur perdagangan antara [[Pontianak]], [[Singkawang|Singkawang,]] dan [[Sambas]]. kotaKota ini terdiri dari 9 kecamatan yaitu [[Mempawah Hilir, Mempawah|Mempawah Hilir]], [[Mempawah Timur, Mempawah|Mempawah Timur]], [[Sungai Kunyit, Mempawah|Sungai Kunyit]], [[Sungai Pinyuh, Mempawah|Sungai Pinyuh]], [[Siantan, Mempawah|Siantan]], [[Segedong, Mempawah|Segedong]], [[Anjongan, Mempawah|Anjongan]], [[Toho, Mempawah|Toho,]] dan [[Sadaniang, Mempawah|Sadaniang]]. kotaKota ini bukan lah kota madya melainkan hanya kota kabupaten di provinsiProvinsi [[Kalimantan Barat]]. Kota ini di belahdibelah oleh sungaiSungai Mempawah yang membagi kota ini menjadi 2 bagian yaitu hilir dan timur
 
== Asal Nama ==
Mempawah berasal dari kata ‘Buah Asam Paoh’, sementara sumber lain dari Mempawah Hilir menyebutkan bahwa Mempawah berasal dari kata ‘Mempelam
Paoh’. Baik pohon maupun buah mempelam paoh ini dulunya banyak di
temukan di sekitar kota Mempawah, tepatnya diseladi sela-sela pohon nipah, di daratan yang tidak jauh dari laut. Pendapat berbeda juga di kemukakandikemukakan oleh sejumlah sumber lain, dimana mereka menyebutkan mempawahMempawah berasal dari bahasa Cina, yakni ‘Nam Pa Wa’, yang berarti ‘Arah Selatan’. Pendapat ini terbilang cukup mendasar
karena berdasarkan catatan sejarah yang ada orang-orang Cina dulu pernah<nowiki> </nowiki>datang ke daerah pesisir pantai Kalimantan Barat, sekitar pertengahan abad ke 16 (ketika itu Kerajaan Bangkule masih berdiri) sampai abad ke 18 (saat Belanda menduduki tanah air). Karena dialeg orang-orang Cina, kata Nam Pa Wa di lafaskandilafaskan menjadi kata Mempawah. Catatan sejarah yang lain menyebutkan bahwa Pendiri kerajaan Mempawah, Panembahan Adijaya, menamakan kerajaannya dengan nama Mempawah. Nama ini
terinspirasi dari imbasan kata Asam Paoh, Mempelam Paoh, dan Nam Pa Wah. Di zaman pemerintahan Hindia Belanda, mereka kemudian mengubah nama
Mempawah menjadi Mempawa. Seiring dengan berjalannya waktu, oleh almarhum Panembahan Muhammad Taufik Accamaddin (sumber Buku Hari Jadi/Lahir Kota Mempawah oleh M. Yusuf Sahar) nama Mempawa dikembalikan
lagi ke nama asalnya, yakni Mempawah.Lantas, mengapa setiapSetiap tanggal 15 Februari diperingati sebagai hari jadi<nowiki> </nowiki>kota Mempawah?. Menurut catatan yang di buat oleh M. Yusuf Sahar dalam
bukunya yang berjudul Hari Jadi/Lahir Kota Mempawah, disanadi sana dituliskan hari Rabu, tanggal 8 Jumaidil Akhir 1175 H atau 1761 M sebagai hari lahirnya kota Mempawah. Pendapat Yusuf Sahar ini terbilang cukup beralasan karena dirinya mencatat ada 3 peristiwa penting yang satu sama<nowiki> </nowiki>lain saling bertalian. Ke -3 peristiwa itu adalah berpindahnya ibu kota Kerajaan yang di sebut Mempawah sekarang dari Sebukit Kerajaan oleh Panembahan Adijaya yang menamakannya; hapusnya sebuah kerajaan bernama Bungkale Rajakng secara otomatis; dan berdirinya sebuah kerajaan Mempawah dengan raja pertamanya<nowiki> </nowiki>Panembahan Adijaya pada hari Rabu, tanggal 8 Jumaidil Akhir 1175 H atau 1761 M. Dalam sarasehan kedua, 15 Februari 1980, pendapat M. Yusuf Sahar ini sempat di bahasdibahas secara mendalam oleh para peserta. Di akhir pertemuan tersebut, para peserta sepakat menerima pendapat tersebut dan menetapkan penggunaan hitungan tahun Masehi sebagai metode penghitungan hari jadi kotaKota Mempawah. Sedangkan ritual acara Robok-Robok di sepakati untuk digelar pada hari Rabu, minggu terakhir di bulan Syafar. Sebagai upaya pelestarian sejarah, sekaligus mensukseskanmenyukseskan program pemerintah dalam penanaman seribu pohon, Marsupandi, salah seorang staf di Kantor Informasi, Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Pontianak, memberikan secara simbolis bibit pohon Mempelam Paoh kepada bupati Pontianak, Ria Norsan. Penyerahan pohon bersejarah ini disampaikan diacara peringatan HUT ke-49 Pemindahan Ibu kotaKota Kabupaten Pontianak di Mempawah, Jumat (3/2) lalu. Upacara bendera ini digelar di Halamanhalaman Kantor Bupati Pontianak. Baik pemimpin, pembina maupun panitia upacara semuanya mengenakan busana Telok Belaga’ bermotifkan Awan Berarak. Tak ketinggalan peserta upacaranya pun mengenakan busana bermotif Awan Berarak.
 
== Geografi ==