Suku Melayu Loloan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alfi Alafgani (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 19:
 
== Kebudayaan ==
Menurut koran [[Utusan Malaysia]], sekitar 75 persen dari sekitar 60 ribu penduduk Melayu Bali di Loloan masih menggunakan [[Bahasa Melayu Bali|bahasa Melayu]].<ref name=":0" /> Namun varian bahasa Melayu yang digunakan tersebut telah diadaptasi dan dipengaruhi bahasa Bali sehingga juga disebut sebagai ''base Loloan'' atau ''omong kampung''.<ref name=":2" /><ref name=":3" /> Hidangan khas masyarakat Melayu Bali adalah pecel ayam kampung dan [[Kelapa kopyor|kopyor]] yang terutama dihidangkan pada bulan [[Ramadan]].<ref name=":2" /> Mayoritas suku Melayu Bali menganut agama Islam dengan minoritas beragama Kristen. Kepercayaan beberapa masyarakat suku Melayu Bali turut dipengaruhi oleh [[animisme]] dan [[takhayul]].<ref name=":1" />
 
[[Rumah panggung|Rumah-rumah panggung]] Melayu masih digunakan masyarakat Melayu Bali di Loloan tetapi jumlahnya hanya tinggal beberapa puluh unit saja. Menurut budayawan dan sesepuh Loloan, Haji Musadat, keturunan Melayu Bali saat ini lebih memilih membangun rumah dengan arsitektur modern dan menjual rumah panggung yang dibagikan sebagai warisan.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://bali.antaranews.com/berita/132002/masyarakat-melayu-jembrana-sikapi-globalisasi-dengan-ikhtiar-budaya|title=Masyarakat Melayu Jembrana sikapi globalisasi dengan ikhtiar budaya - ANTARA News Bali|last=Agency|first=ANTARA News|website=Antara News|access-date=2019-03-28}}</ref> Pintu depan rumah panggung Loloan menghadap ke timur untuk mencegah penghuninya terganggu saat salat yang berkiblat ke barat.<ref name=":1" />