Kepatuhan (perilaku manusia): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Farahfarce (bicara | kontrib) Merevisi |
Farahfarce (bicara | kontrib) Merevisi |
||
Baris 29:
== Aspek-aspek Kepatuhan Sosial ==
Menurut Hartono (2006), dimensi atau aspek-aspek yang terkandung dalam kepatuhan sebagai berikut. Pertama, Mempercayai, terjadi apabila individu percaya tujuan penting dari peraturan, karena inidvidu tersebut percaya diperlakukan adil. Kedua, menerima, individu yang mematuhi dengan tulus perintah yang telah dipercayainya. Hal ini berkaitan dengan sikap individu. Ketika, melakukan, taat pada peraturan dengan sepenuh hati dalam keadaan sadar. Maka seseorang dapat dikatakan memenuhi aspek-aspek dari kepatuhan. Menurut Umami (2010), indikator kepatuhan dalam bentuk perilaku terjadi jika perintah dilegitimasi dalam konteks norma dan nilai-nilai kelompok. Yaitu konfirmasi dan penerimaan. Pertama, Konfirmasi ''(conformity)''. Suatu jenis pengaruh sosial dimana [[individu]] mengubah sikap mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Sedangkan, Penerimaan adalah kencenderungan individu ingin dipengaruhi oleh persuasive dari orang yang berpengetahuan yang berpengetahuan luas atau orang yang dikagumi. [[Tindakan sosial|Tindakan]] yang dilakukan dengan sepenuh hati.<ref name=":0" />
Kepatuhan dipengaruhi lingkungan seperti keluarga dan teman sebaya. Perilaku tersebut bertujuan untuk mencocokkan dengan lingkungan tempat tinggal. Kepatuhan dipahami sebagai moral. Terbukti manusia patuh di hadapan figur otoritas yang dianggap sah.
== Referensi ==
|