Janjang Koto Gadang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Rahmatdenas memindahkan halaman Janjang Saribu ke Janjang Koto Gadang dengan menimpa pengalihan lama: 2 entitas berbeda
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:Tembok_Gadang_Koto_Gadang.JPG|jmpl|250x250px|Janjang Saribu]]
'''''Janjang SaribuKoto Gadang'' '''([[Bahasa Indonesia|Indonesia]]:''' '''tangga seribu), atau '''''Janjang Koto Gadang''''', adalah salah satu objek wisata yang terdapat di [[Ngarai Sianok]], [[Kabupaten Agam]], [[Sumatra Barat]]. Tangga dan jalan yang bertembok ini melintas mulai dari [[Koto Gadang, IV Koto, Agam|Koto Gadang]] di lembah Ngarai Sianok lalu naik ke [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]]. Panjang keseluruhannya kira-kira sepanjang 780 m, lebar jalan 2 m, serta bertembok beton yang bentuknya menyerupai bentuk [[Tembok Besar Tiongkok]]. Kira-kira di pertengahan jalan bertembok ini, terdapat sebuah jambatan gantung yang sering disebut Jembatan Merah. Dari ujung ke ujung, perjalanan melintasi tangga dan jalan ini kira-kira memakan waktu 15-30 menit.<ref name="Isti">{{cite news|url=http://log.viva.co.id/frame/read/aHR0cDovL3RyYXZlbGluZ3l1ay5jb20vdGVtcGF0LXVuaWstZGktc3VtYmFyLw==|title=Tempat-tempat Unik yang Wajib di Kunjungi Saat Menginjakkan Kaki di Sumatra Barat|date=27 Maret 2015|publisher=Viva.co.id|others=© 2016 Travelingyuk.com. All rights reserved.|author=Isti|accessdate=25 Agustus 2016}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref name="Choirul">{{cite news|url=http://sidomi.com/194032/di-china-ada-tembok-besar-di-bukittinggi-ada-janjang-saribu/|title=Di China Ada Tembok Besar, Di Bukittinggi Ada Janjang Saribu|last=Choirul|first=Ilham|date=15 Juni 2013|publisher=Sidomi News|others=All Rights Reserved © Sidominews 2015|accessdate=25 Agustus 2016|archive-date=2017-07-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20170717020720/http://sidomi.com/194032/di-china-ada-tembok-besar-di-bukittinggi-ada-janjang-saribu/|dead-url=yes}}</ref>
 
Pada zaman penjajahan Belanda, pelintasaan ini telah ada, namun bernama Janjang Batuang, karena terbuat dari tanah dan ditopang oleh bambu ([[Bahasa Minangkabau|Minangkabau]]: ''batuang''). Pada waktu itu penduduk setempat menggunakannya sebagai jalan pintas dari Koto Gadang menuju Bukiktinggi, atau bila hendak mengambil pasir di sungai. Pemerintah Kabupaten Agam mengadakan program renovasi untuk menjadikannya destinasi wisata baru, dan bersama [[Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia|Menkominfo]] [[Tifatul Sembiring]] meresmikannya pada tanggal 27 Januari 2013.<ref name="Ril">{{Cite news|url=http://www.koran-jakarta.com/pesona-alam-lembah-pendiam-ngarai-sianok/|title=Pesona Alam “Lembah Pendiam” Ngarai Sianok|last=Ril|date=30 April 2016|publisher=Koran Jakarta|others=© Copyright 2016 Koran Jakarta|access-date=25 Agustus 2016|archive-date=2017-05-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20170508130821/http://www.koran-jakarta.com/pesona-alam-lembah-pendiam-ngarai-sianok|dead-url=yes}}</ref>