Serbuan Yuan-Mongol ke Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{Infobox Military Conflict
|conflict=Invasi Mongolia ke Jawa
|image=
|caption=
|date=1293
|place=[[Jawa]], [[Indonesia]]
|result=Kemenangan Majapahit
|combatant1=[[Dinasti Yuan]] [[Kekaisaran Mongol]]
|combatant2=[[Kerajaan Singasari]]<br>[[Majapahit]]
|commander1=[[Kublai Khan]] <br>Shi-bi <br>Ike Mese <br>Gaoxing
|commander2=[[Jayakatwang]]<br>[[Raden Wijaya]]
|strength1=20-30.000
|strength2=Lebih dari 100.000
|casualties1=Lebih dari 3.000 tewas
|casualties2=Lebih dari 5.000 tewas dan tenggelam
}}
'''Invasi Mongolia ke Jawa''' adalah invasi Mongolia dengan jumlah pasukan 20.000 tentara ke tanah Jawa. Invasi ini dilakukan karena pada akhir tahun 1292, duta besar mereka Mongolia dipermalukan oleh kerajaan [[Singhasari]] dibawah rajanya [[Kertanagara]]. Pada tahun 1293 angkatan perang tersebut mendarat di [[Rembang]] dan mulai melaju kearah timur Jawa. Pada saat mereka tiba, tanah Jawa dipenuhi dengan kehancuran yang diakibatkan oleh perang, jauh sebelum mereka tiba. Kerajaan Singhasari sendiri sudah jauh hari dihancurkan oleh [[kerajaan Kediri]]. Pasukan Mongol yang tidak tahu apa yang harus mereka perbuat itu disiasati oleh [[Raden Wijaya]] untuk berontak melawan kerajaan Kediri. Raja [[Jayakatwang]] akhirnya tertangkap, dan Raden Wijaya mendirikan kerajaan yang diberi nama [[Majapahit]]. Pasukan Mongolia kemudian diserang oleh Raden Wijaya sendiri dan diusir dari tanah [[Jawa]]. Panglima Mongol yang sudah kehilangan sedikitnya 3000 tentara dan dipengaruhi dengan iklim [[tropis]] yang lembab dan panas itu memutuskan untuk berlayar kembali ke tanah Mongolia dengan berbekal [[emas]], [[budak]] dan hasil rampasan perang lainnya dari tanah Jawa. Selain itu, Mongol terpaksa pulang karena mereka harus menangkap [[angin muson]] untuk pulang, atau mereka harus menunggu enam bulan lagi di tanah asing. Setelah panglima Mongol itu kembali, Kubilai Khan menjadi marah setelah mendengar cerita ekspedisinya. Panglima tersebut diberi hukuman 16 cambukan dan setengah dari kekayaannya disita kerajaan.