Hasto Kristiyanto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 118:
Tepat pada tanggal kelahiran Bung Karno 6 Juni 2022, Hasto Kristiyanto berhasil mempertahankan Disertasi dengan judul '''"Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno Dan Relevansinya Terhadap Pertahanan Negara".''' Apa yang diajukan Hasto Kristiyanto dalam “''Teori Progressive Geopolitical'' ''Coexistence”'' memberikan spirit baru tentang kepemimpinan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara untuk dunia. Disertasi ini adalah ''‘Rediscovery of Sukarno Thought’''. Di dalamnya ada analisis ilmiah tentang ''the ideological power of Sukarno’s geopolitic dan the power of'' ''Sukarno diplomacy.'' Ada kekuatan ideologi dalam Geopolitik Sukarno dan kekuatan Diplomasi Bung Karno dalam tujuannya menyusun tatanan dunia baru dimana solidaritas bangsa-bangsa dikedepankan dan struktur PBB harus diubah agar sistem Internasional tidak lagi anarkis.
 
Dihadapan promotor dan penguji yang total sebanyak 10 Profesor dan 3 Doktor tersebut, Hasto dibawah bimbingan Prof. Purnomo Yusgiantoro, Laksdya (TNI) Prof Octavian, dan Letjen (TNI) DR. I Wayan Midhio, mampu secara ilmiah mengonstruksikan teori Geopolitik Sukarno sekaligus konfirmatori secara kuantitatif. Disertasinya membuka lagi peranan Indonesia yang aktif di dunia Internasional seperti masa Sukarno. Dan salah satu penguji adalah Prof (HC) Megawati Soekarnoputeri yang juga merupakan Ketua Umum PDI Perjuangan adalah orang yang pernah bersentuhan langsung dengan kecerdasan Bung Karno dalam menawarkan susunan Geopolitik berdasarkan "Ko-Eksistensi" dan perjuangan politiknya dari masa Orde Baru hingga sekarang mempertahankan ikatan batin jutaan kaum Sukarnois di seluruh Indonesia.
 
Arti penting dari disertasi ini adalah Pemikiran Bung Karno bisa langsung masuk ke dalam "Ruang Tindakan" mengingat Hasto Kristiyanto adalah tokoh penting politik dan PDI Perjuangan yang memiliki jutaan kader yang bisa dididik untuk memahami Geopolitik Bung Karno sehingga kader-kader yang memimpin bangsa ini bisa menjadikan Geopolitik Bung Karno sebagai ukuran kebijakan nasional dan internasional Indonesia. Menyambungkan kembali Revolusi yang pernah dikobarkan Bung Karno pada masa kepemimpinannya.