Malik bin Anas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Laura Putri Calma (bicara | kontrib)
Merapihkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Memperbaiki beberapa kesalahan tekstual dan mengganti beberapa kata dengan kata yg lebih layak
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 77:
 
== Akhir Hayat ==
Menjelang wafat, Imam Malik ditanya kenapa ia tak pergi lagi ke Masjid Nabawi selama tujuh tahun, ia menjawab, "Seandainya bukan karena akhir dari kehidupan saya di dunia, dan awal kehidupan di akhirat, aku tidak akan memberitahukan hal ini kepada kalian. Yang menghalangiku untuk melakukan semua itu adalah penyakit sering buang air kecil, karena sebab ini aku tak sanggup untuk mendatangi Masjid Rasulullah. Dan, aku tak suka menyebutkan penyakitku, karena khawatir aku akan selalu mengadu kepada Allah." Imam Malik mulai jatuh sakit pada hari MingguAhad sampai 22 hari lalu wafat pada hari MingguAhad, tanggal 10 Rabi'ul Awwal 179 Hijriyah atau 800 Miladiyyah.
 
Masyarakat MedinahMadinah menjalankan wasiat yang ia sampaikan, yakni dikafani dengan kain putih, dan disalatidishalati diatas keranda. Imam shalat jenazahnya adalah Abdullah bin Muhammad bin Ibrahim al-Hasyimi yang merupakan gubernur Madinah. Gubernur Madinah datang melayat dengan jalan kaki, bahkan termasuk salah satu yang ikut serta dalam mengangkat jenazah hingga ke makamnya. Dia dimakamkan di Pemakaman Baqi', seluruh murid-murid dia turut mengebumikan dia.
 
Informasi tentang kematitan dia tersebar di seantero negeri Islam, mereka sungguh sangat bersedih dan merasa sangat kehilangan, seraya mendoakan dia agar selalu dilimpahi rahmat dan pahala yang belipat ganda berkat ilmu dan amal yang dia persembahkan untuk Islam.