Ibnu al-Haitsam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
Baris 23:
== Sejarah ==
=== Masa ilmuwan-ilmuwan Islam ===
Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak sarjana dan ilmuwan yang sangat hebat dalam bidang [[falsafah]], [[sains]], [[politik]], kesusasteraan, kemasyarakatan, [[agama]], pengobatan, dan sebagainya. Salah satu ciri yang dapat dilihat pada para tokoh [[ilmuwan Islam]] ialah mereka tidak sekadar dapat menguasai ilmu tersebut pada usia yang muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
=
m muda, tetapi dalam masa yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.
 
Walaupun Ibnu al-Haitsam lebih dikenal dalam bidang [[sains]] dan pengobatan, tetapi dia juga ahli dalam bidang [[agama]], [[falsafah]], dan astronomi.
Baris 38 ⟶ 36:
== Karya dan penelitian ==
=== Sains ===
Ibnu Haitsam merupakan ilmuwan yang gemar melakukan penyelidikan. Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Ia merupakan orang pertama yansambungyang menulis dan dimainkanmenemukan kepadaberbagai paradata penontonpenting sebagaimanamengenai yang dapat kita lihat pada masa kinicahaya.
 
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, antara lain Light dan On Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahas mengenai senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang-bayang dan gerhana.
 
Menurut Ibnu Haitsam, cahaya fajar bermula apabila mata­hari berada di garis 19 derajat di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila mata­hari berada di garis 19 derajat ufuk barat. Dalam kajiannya, dia juga telah berhasil menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
 
Ibnu Haitsam juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar, dan dari situ ditemukanlah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para ilmuwan di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar yang pertama di dunia.
 
Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitsam telah menemui prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan yang bernama Trricella yang mengetahui perkara itu 500 tahun kemudian. Ibnu Haitsam juga telah menemukan kewujudan tarikan gravitasi sebelum Issaac Newton mengetahuinya. Selain itu, teori Ibnu Hai­tsam mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung-sambung secara teratur telah memberikan ilham kepada ilmuwan barat untuk menghasilkan wayang gambar. Teori dia telah membawa kepada penemuan film yang kemudiannya disambung-sambung dan dimainkan kepada para penonton sebagaimana yang dapat kita lihat pada masa kini.
 
=== Filsafat ===