Vaksin Nusantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Vaksin Covid-19 menggunakan HotCat
Inukabear (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''Vaksin Nusantara''' adalah sebuah kandidat [[vaksin COVID-19]] yang merupakan vaksin berbasiskan sel dendritik (Antologous Dendritic Cell-based vaccine), digagas oleh mantan [[Menteri Kesehatan Indonesia]] [[Terawan Agus Putranto]]. Vaksin tersebut sempat mengalami kendala ketika pihak Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan [[Universitas Gadjah Mada]] (FK-KMK UGM) mundur dari pengujian klinis vaksin tersebut dengan alasan tidak dilibatkan dalam proses uji klinis maupun penyusunan protokolnya.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=8 Maret 2021|title=FK-KMK UGM Mundur dari Vaksin Nusantara dr Terawan, Ada Apa?|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5486236/fk-kmk-ugm-mundur-dari-vaksin-nusantara-dr-terawan-ada-apa|website=Detik|language=|access-date=30 Juni 2021}}</ref>
 
Vaksin tersebut mendapatkan kritik dari [[Badan Pengawas Obat dan Makanan]] (BPOM) karena tim peneliti vaksin Nusantara ternyata didominasi oleh peneliti asing dari perusahaan asal [[Amerika Serikat]], [[AVITA Biomedical]], serta Cara Pengolahan Yang Baik dan Praktik Laboratorium yang Baik tidak dipenuhi dengan baik.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=9 April 2021|title=BPOM Ungkap Kejanggalan Vaksin Nusantara Gagasan Eks Menkes Terawan|url=https://makassar.terkini.id/bpom-ungkap-kejanggalan-vaksin-nusantara-gagasan-eks-menkes-terawan/|website=Makassar Terkini|language=|access-date=30 Juni 2021}}</ref> Meskipun demikian, vaksin tersebut langsung diujikan kepada para anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] (DPR)<ref>{{Cite web|last=|first=|date=14 April 2021|title=Vaksin Nusantara Belum Diuji pada Hewan, Ahli Sebut Tak Wajar Diuji Langsung ke DPR|url=https://www.kompas.com/sains/read/2021/04/14/130500023/vaksin-nusantara-belum-diuji-pada-hewan-ahli-sebut-tak-wajar-diuji|website=Kompas|language=|access-date=30 Juni 2021}}</ref> dengan [[Aburizal Bakrie]] sebagai penerima suntikan pertama dari vaksin tersebut.<ref>{{Cite web|last=|first=|date=14 April 2021|title=Aburizal Bakrie Disuntik Vaksin Nusantara: Saya Pertama Kali|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210414071752-20-629595/aburizal-bakrie-disuntik-vaksin-nusantara-saya-pertama-kali|website=CNN Indonesia|language=|access-date=30 Juni 2021}}</ref>