Jawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20220509)) #IABot (v2.0.8.7) (GreenC bot |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi |
||
Baris 1:
{{disambig info}}
{{Infobox Islands
|name = ''Jawa''
|image_name = Java Topography.png
|image_caption = Topografi Pulau Jawa
|image_map = Java_Locator.svg
|native_name =<br><span style="font-weight:normal;">ꦗꦮ</span> ([[Aksara Jawa|Jawa]])<br><span style="font-weight:normal;">{{sund|ᮏᮝ}}</span> ([[Aksara Sunda|Sunda]])<br><span style="font-weight:normal;">جاوا</span> ([[Abjad Pegon|Pegon]])<br><span style="font-weight:normal;">''Pulo Jawé/Jawa''</span> ([[Bahasa Betawi|Betawi]])<br><span style="font-weight:normal;">''Tanah Jhaba''</span> ([[Bahasa Madura|Madura]])<br><span style="font-weight:normal;">''Jawah/Pulo Jawa''</span> ([[Bahasa Bawean|Bawean]])
|native_name_link =
|location = [[Asia Tenggara]]
Baris 22:
|population_as_of = 2020
|density_km2= 1121
|ethnic_groups = [[Suku Jawa|Jawa]] (termasuk [[
}}
[[Berkas:Gunung Merapi 2006-05-14, MODIS.jpg|jmpl|Pulau Jawa dalam citra satelit]]
'''Pulau Jawa'''
Jawa adalah pulau yang relatif muda dan sebagian besar terbentuk dari aktivitas vulkanik. Deretan gunung-gunung berapi membentuk jajaran yang terbentang dari timur hingga barat pulau ini, dengan dataran endapan aluvial sungai di bagian utara. Pulau Jawa dipisahkan oleh selat dengan beberapa pulau utama, yakni Pulau [[Sumatra]] di barat laut, Pulau [[Kalimantan]] di utara, Pulau [[Madura]] di timur laut, dan Pulau [[Bali]] di sebelah timur. Sementara itu di sebelah selatan pulau Jawa terbentang [[Samudra Hindia]].
Baris 33:
Banyak kisah sejarah Indonesia berlangsung di pulau ini. Dahulu, Jawa adalah pusat beberapa kerajaan [[Hindu]]-[[Buddha]], kesultanan [[Islam]], pemerintahan kolonial [[Hindia Belanda]], serta pusat [[Sejarah Indonesia (1945-1949)|pergerakan kemerdekaan Indonesia]]. Pulau ini berdampak besar terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia.
Sebagian besar penduduknya bertutur dalam tiga bahasa utama. [[Bahasa Jawa]] merupakan bahasa ibu dari
Pulau ini secara administratif terbagi menjadi enam [[provinsi di Indonesia|provinsi]], yaitu [[Jawa Barat]], [[Jawa Tengah]], [[Jawa Timur]], dan [[Banten]], serta dua wilayah khusus, yaitu [[DKI Jakarta]] dan [[DI Yogyakarta]].
Baris 44:
Pulau bernama Iabadiu atau Jabadiu disebutkan dalam karya [[Ptolemy]] bernama ''[[Geography (Ptolemy)|Geographia]]'' yang dibuat sekitar 150 masehi di [[Kekaisaran Romawi]]. ''Iabadiu'' dikatakan berarti "pulau jelai", juga kaya akan emas, dan mempunyai kota perak bernama Argyra di ujung Baratnya. Nama ini mengindikasikan Jawa,<ref name="AncientGeo">{{cite book|title=History of Ancient Geography|author=J. Oliver Thomson|publisher=[[Cambridge University Press]]|year=2013|isbn=9781107689923|url =https://books.google.com/books?id=GpP0wKQ1lksC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|pages=316–317}}</ref> dan kelihatannya berasal dari nama Hindu Java-dvipa (Yawadvipa)
{{See also|Kerajaan Sabak|Waqwaq}}Berita tahunan dari Songshu dan Liangshu menyebut Jawa sebagai She-po (abad ke-5 M), He-ling (tahun 640-818 M), lalu menyebutnya She-po lagi sampai masa [[Dinasti Yuan]] (1271-1368), dimana mereka mulai menyebut Zhao-Wa (爪哇).<ref name="Nusa Jawa">Lombard, Denys (2005)''. [https://archive.org/details/NJ2JA/mode/2up?q= Nusa Jawa: Silang Budaya, Bagian 2: Jaringan Asia]''. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.</ref>{{Rp|12}} Menurut catatan [[Ma Huan]] (yaitu [[Yingyai Shenglan|Yingya Shenlan]]), orang China menyebut Jawa sebagai Chao-Wa, dan dulunya pulau ini disebut 阇婆 (''She-pó'' atau ''She-bó'')''.''<ref>Mills, J.V.G. (1970). ''Ying-yai Sheng-lan: The Overall Survey of the Ocean Shores [1433]''. Cambridge: Cambridge University Press.</ref>{{Rp|86}} Sulaiman al-Tajir al-Sirafi menyebutkan dua pulau penting yang memisahkan Arab dan Cina: Yang pertama adalah Al-Rami dengan panjang 800 parasang, yang diidentifikasi sebagai Sumatera, dan yang lainnya adalah Zabaj (
== Aksara ==
'''[[Aksara Jawa]]''', dikenal juga sebagai ''[[Aksara Jawa|Hanacaraka]]'' (ꦲꦤꦕꦫꦏ) dan ''[[Aksara Jawa|Carakan]]'' (ꦕꦫꦏꦤ꧀),<sup>[1]</sup>. Induk dari Aksara Jawa/Carakan Jawa/Cacarakan Sunda ialah ([[Hanacaraka]]). Aksara Hanacaraka adalah salah satu aksara tradisional [[Nusantara]] yang digunakan di Pulau Jawa, Bali, dan Lombok untuk menulis
Berdasar tradisi lisan, aksara jawa diciptakan oleh Aji Saka, tokoh pendatang dari India, dari suku Shaka (Scythia). Legenda melambangkan kedatangan Dharma (ajaran dan peradaban Hindu-Buddha) ke pulau Jawa. Kini kata Saka masih digunakan dalam istilah dalam bahasa Jawa, ''saka'' atau ''soko,'' yang berarti penting, pangkal, atau asal-mula. Aji Saka bermakna "raja asal-mula" atau "raja pertama".
Baris 178:
=== Penduduk ===
[[Berkas:Upenn-f16-0085 1955 5 Java.gif|jmpl|250px|Ragam Penduduk Pulau Jawa]]
Dengan populasi sebesar 150 juta jiwa<ref name="JKTPOS">{{Cite web |url=http://www.thejakartapost.com/news/2010/08/23/population-growth-%E2%80%98good-papua%E2%80%99.html |title=Salinan arsip |access-date=2011-03-16 |archive-date=2010-08-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100824053746/http://www.thejakartapost.com/news/2010/08/23/population-growth-%E2%80%98good-papua%E2%80%99.html |dead-url=yes }}</ref> Jawa adalah pulau yang menjadi tempat tinggal lebih dari 50% atau hampir 60% populasi Indonesia.<ref name="JKTPOS"/> Dengan kepadatan 1.317 jiwa/km²,<ref name="JKTPOS"/> pulau ini juga menjadi salah satu pulau di dunia yang paling dipadati penduduk. Sekitar 40-42% penduduk Indonesia berasal dari etnis Jawa.<ref>{{Cite web|url=https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html|title=East Asia/Southeast Asia :: Indonesia — The World Factbook - Central Intelligence Agency|website=www.cia.gov|access-date=2011-03-16|archive-date=2008-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20081210041527/https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html|dead-url=yes}}</ref> Walaupun demikian sepertiga bagian barat pulau ini (Jawa Barat, Banten, dan Jakarta) memiliki kepadatan penduduk lebih dari 1.500 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="JKTPOS"/>
Sejak tahun 1970-an hingga kejatuhan Presiden Soeharto pada tahun 1998, pemerintah Indonesia melakukan program [[transmigrasi]] untuk memindahkan sebagian penduduk Jawa ke pulau-pulau lain di Indonesia yang lebih luas. Program ini terkadang berhasil. Namun terkadang menghasilkan konflik antara transmigran pendatang dari Jawa dengan populasi penduduk setempat. Di Jawa Timur banyak pula terdapat penduduk dari etnis Madura dan Bali, karena kedekatan lokasi dan hubungan bersejarah antara Jawa dan pulau-pulau tersebut. Jakarta dan [[Jabodetabek|wilayah sekelilingnya]] sebagai daerah metropolitan yang dominan serta ibu kota negara, telah menjadi tempat berkumpulnya berbagai suku bangsa di Indonesia.
Saat ini penduduk Pulau Jawa tidak lagi identik dengan hanya suku asli/lokalnya saja seperti: Jawa, Sunda, Madura, Betawi dan Bawean. Namun sudah menjadi pusat dari segala budaya dan suku di Indonesia, didominasi migrasi pendatang dari suku Batak, suku Melayu, Suku Minang, Suku Banjar, Suku Dayak, Orang Arab, Orang Tionghoa, Orang tamil-india, Suku Bugis, Suku Lampung, Suku Rejang, suku Minahasa/Manado, Suku Bali, Suku Sasak/Lombok, Suku Aceh, Suku Karo, Suku Nias, Suku Gayo, Suku Komering, Suku asal NTT, Suku asal NTB lainnya selain Lombok/Sasak, suku asal Maluku lainnya selain Ambon, Suku Toraja, Suku Gorontalo, Suku Buton, suku Ambon dan suku Makassar yang terkenal sebagai pelayar handal/pelaut ulung serta juga terkenal dengan jiwa semangat merantaunya. Pulau Jawa adalah pusat sentra ekonomi terbesar di Indonesia dan diantara pulau-pulau/daerah lain di Indonesia, Pulau Jawa lah yang paling maju dari banyak sisi terutama dari segi perekonomian. Pulau Jawa juga adalah pulau yang paling pesat pembangunannya serta yang paling banyak pembangunan. Pulau Jawa juga jadi pulau dengan penduduk terpadat serta terbesar/terbanyak di Indonesia, juga menjadi wilayah transmigrasi dari berbagai wilayah di Indonesia seperti: [[Sumatera]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara]], [[Kalimantan]], [[Sulawesi]], [[Kepulauan Maluku|Maluku]], dan [[Pulau Papua|Papua]]
Penduduk Pulau Jawa perlahan-lahan semakin berciri urban, dan kota-kota besar serta kawasan industri menjadi pusat-pusat kepadatan tertinggi. Berikut adalah 10 kota besar di Jawa berdasarkan jumlah populasi tahun 2005.<ref>{{cite web|url=http://www.citypopulation.de/Indonesia-Mun.html|title=Indonesia: Provinces, Cities & Municipalities|work=City Population|accessdate=2010-04-28}}</ref>
Baris 211:
|}
===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een jonge Javaan te Semarang Java TMnr 10002811.jpg|jmpl|180px|kiri|Seorang pemuda berpakaian tradisional [[Orang Jawa|Jawa]] dengan kelengkapan: [[blangkon]], kain [[batik]], dan [[keris]] (1913).]]
Mitos asal usul Pulau Jawa serta gunung-gunung berapinya diceritakan dalam sebuah [[kakawin]], bernama ''[[Tantu Pagelaran|Tangtu Panggelaran]]''. Komposisi [[etnis]] di Pulau Jawa secara relatif dapat dianggap homogen, meskipun memiliki populasi yang besar dibandingkan dengan pulau-pulau besar lainnya di Indonesia. Terdapat dua kelompok etnis besar pulau ini, yaitu etnis [[
Empat wilayah budaya utama terdapat di pulau ini: sentral budaya [[Kebudayaan Jawa|Jawa]] (''[[kejawen]]'') di bagian tengah dan budaya Jawa pesisir (''
Jawa merupakan tempat berdirinya banyak kerajaan yang berpengaruh di kawasan Asia Tenggara,<ref>Lihat puisi Wallace Stevens" [[:en:Tea (poem)|Tea]]" yang menampilkan suatu kiasan dalam menghargai budaya Jawa.</ref> dan karenanya terdapat berbagai karya sastra dari para pengarang Jawa. Salah satunya ialah kisah ''[[Ken Arok]] dan [[Ken Dedes]]'', yang merupakan kisah anak yatim yang berhasil menjadi raja dan menikahi ratu dari kerajaan Jawa kuno; dan selain itu juga terdapat berbagai terjemahan dari ''[[Ramayana]]'' dan ''[[Mahabharata]]''. [[Pramoedya Ananta Toer]] adalah seorang penulis kontemporer ternama Indonesia, yang banyak menulis berdasarkan pengalaman pribadinya ketika tumbuh dewasa di Jawa, dan ia banyak mengambil unsur-unsur cerita rakyat dan legenda sejarah Jawa ke dalam karangannya.
=== Kelompok Etnis/Etnik ===
Pulau Jawa dihuni oleh banyak suku. Selain Suku Jawa, Suku Sunda, Betawi, Madura, dan Bawean juga menjadi Suku asli/lokal. Berikut adalah besaran jumlah dan persentase suku di pulau Jawa.
{| class="wikitable sortable" style="font-size:80%;"
!No
! style="background:#E0F0FF;" |Suku
! style="background:#FFFFC0;" |Jumlah [[2010]]
!%
|-
| 1
| [[Suku Jawa|Jawa]]
! style="text-align: right;" | 77.595.505
! style="text-align: right;" | 57,02%
|-
| 2
| [[Suku Sunda|Sunda]]
| style="text-align: right;" | 39.621.490
| style="text-align: right;" | 29,11%
|-
| 3
| [[Suku Betawi|Betawi]]
| style="text-align: right;" | 6.754.170
| style="text-align: right;" | 4,96%
|-
| 4
| [[Suku Madura|Madura]]
| style="text-align: right;" | 6.661.449
| style="text-align: right;" | 4,90%
|-
| 5
| Suku Lainnya
| style="text-align: right;" | 5.456.219
| style="text-align: right;" | 4,01%
|-
!
! Pulau Jawa
! style="text-align: right;" | 136.088.833
! style="text-align: right;" | 100%
|-
|}
Catatan: Suku Lainnya sudah termasuk [[Suku Bawean]] dan juga sisanya/suku pendatang lain seperti ([[Suku Batak|Batak]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku Bali|Bali]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Lampung|Lampung]], [[Suku Karo|Karo]], [[Suku Aceh|Aceh]], [[Suku Nias|Nias]], [[Suku Sasak|Sasak/Lombok]], [[Suku Ambon|Ambon]], dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu)
=== Bahasa ===
[[Berkas:Java languages.JPG|jmpl|220px|Bahasa-bahasa yang dipertuturkan di Jawa (
Tiga bahasa utama yang dipertuturkan di Jawa adalah [[
=== Agama dan kepercayaan ===
Baris 230 ⟶ 274:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Moskee Indonesië TMnr 10016740.jpg|jmpl|kiri|Masjid di Pati, Jawa Tengah, pada [[Hindia Belanda|masa kolonial]]. Masjid ini menggabungkan gaya tradisional Jawa (atap bertingkat) dengan arsitektur Eropa.]]
Saat ini
Agama [[Katolik Roma|Kristen Katolik Roma]] tiba di Indonesia pada saat kedatangan Portugis dengan perdagangan rempah-rempah.<ref name="infocathuslib">cf. Bunge (1983), chapter [http://countrystudies.us/indonesia/38.htm Christianity].</ref> Agama Kristen Katolik mulai menyebar di Jawa Tengah ketika [[Frans van Lith]], seorang imam dari Belanda, datang ke [[Muntilan, Magelang|Muntilan]], Jawa Tengah pada tahun 1896. [[Kristen Protestan]] tiba di Indonesia saat dimulainya kolonialisasi [[Perusahaan Hindia Timur Belanda]] (VOC) pada abad ke-16. Kebijakan VOC yang melarang penyebaran agama Kristen Katolik secara signifikan meningkatkan persentase jumlah penganut Protestan di Indonesia.<ref name="rbhgoh">Goh, Robbie B.H.. ''Christianity in Southeast Asia''. Institute of Southeast Asian Studies. Hlm. 80. ISBN 981-230-297-2. OCLC 61478898.</ref> Komunitas Kristen terutama Protestan terdapat di kota-kota besar, meskipun di beberapa daerah di Jawa tengah bagian selatan terdapat pedesaan yang penduduknya memeluk Katolik. Terdapat kasus-kasus intoleransi bernuansa agama yang menimpa umat Katolik dan kelompok Kristen lainnya.<ref name="Christians refuse to cancel Christmas">{{cite journal|first=Konradus|last=Epa|title=Christians refuse to cancel Christmas |journal=UCA News|url=http://www.ucanews.com/2010/12/23/christians-refuse-to-cancel-christmas/}}</ref>
Tahun 1956, Kantor Departemen Agama di [[Yogyakarta]] melaporkan bahwa terdapat 63 sekte [[aliran kepercayaan]] di Jawa yang tidak termasuk dalam agama-agama resmi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 35 berada di [[Jawa Tengah]], 22 di [[Jawa Barat]] dan 6 di [[Jawa Timur]].<ref name="kroef1961"/> Berbagai aliran kepercayaan (juga disebut ''[[kejawen]]'' atau ''[[aliran kebatinan|kebatinan]]'') tersebut, di antaranya yang terkenal adalah [[Subud]], memiliki jumlah anggota yang sulit diperkirakan karena banyak pengikutnya mengidentifikasi diri dengan salah satu agama resmi pula.<ref name="Beatty">Beatty, Andrew, ''Varieties of Javanese Religion: An Anthropological Account'', Cambridge University Press 1999, ISBN 0-521-62473-8</ref>
Baris 251 ⟶ 295:
* [[Bahasa Madura]]
* [[Bahasa Betawi]]
* [[Bahasa
* [[Suku Jawa]]
* [[Suku Sunda]]
|