Pupuk: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
===Dekomposer===
Pupuk [[kompos]] organik bisa berbentuk [[Cairan|cair]] atau [[padat]] dengan [[dekomposer]] organisme [[pengurai]] berupa [[bakteri]], [[jamur]], [[ragi]], [[cacing tanah]], lalat buah bsf dan lainnya. Proses pembuatannya dengan kondisi [[udara]] terbuka aerob maupun tanpa udara anaerob. Contoh dekomposer adalah [[Trichoderma |Trichoderma sp]], merupakan salah satu jamur yang dapat menjadi agen biokontrol karena bersifat [[antagonis]] bagi jamur lainnya, terutama yang bersifat [[patogen]]. Ada pula yang menggunakan ragi tape atau tape itu sendiri sebagai dekomposer. Untuk memperbanyak jamur dekomposer dapat dilakukan dengan menaburkan bibit jamur seperti putongan [[tempe]] atau tape pada nasi sisa dalam suatu wadah tertutup selama 3 hari, kemudian hasilnya dilarutkan dalam air satu ember atau botol dan siap diaplikasikan pada tanaman atau bahan kompos. Cara lain memperbanyak mikroorganisme bakteri baik adalah dengan membiakkan langsung dengan air gula, molase maupun gula merah dalam botol. Saat ini banyak tersedia dekomposer mikroorganisme pengurai untuk [[pertanian]], [[perikanan]], [[peternakan]], bahkan untuk [[limbah]] [[toilet]]. Mesin alat berat untuk mengolah kompos padat skala besar adalah compost turner
===Perkembangbiakan sel tanaman===
Baris 29:
[[Sel tumbuhan]] adalah sel yang menyusun fungsi kerja dari seluruh fungsi kehidupan tumbuhan. Peran sel tumbuhan adalah memulai pertumbuhan awal, menyerap makanan, hingga menghasilkan buah. Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang terbuat dari selulosa. Sel tumbuhan berkembang biak dengan cara pembelahan yang membutuhkan bahan makanan berupa pupuk organik maupun non organik, mineral, energi, udara dan air. Organ sel tumbuhan adalah: [[Membran sel]], [[Dinding sel]], [[Plasmodesmata]], [[Vakuola]], [[Plastida]], [[Badan golgi]], [[Ribosom]], [[Retikulum endoplasma]], [[Mitokondrion]], [[Mikrotubulus|Mikrotubula]], [[Mikrofilamen]], [[Lisosom]], [[Tubuh mikro]], [[Hyaloplasma]], [[Nukleus]]. Organ tersebut memiliki fungsi masing masing. [[Endosperma]], dalam [[botani]], adalah bagian dari [[biji]] tumbuhan berbunga ([[Anthophyta]]) yang merupakan hasil dari [[pembuahan berganda]] selain [[embrio]]. Endosperma dapat dilihat dengan jelas pada biji-bijian tertentu, seperti [[padi]], [[jagung]], [[apokat]], serta [[jarak]] karena dalam perkembangan biji ia berfungsi vital dalam mendukung [[perkecambahan]]. Fungsinya yang paling utama adalah sebagai penyedia cadangan energi bagi embrio (lembaga) dalam proses perkecambahan. Karena itu, protein penyusunnya adalah [[albumin]], protein yang larut dalam air. Karena fungsinya ini, pada endosperma sering kali terkandung [[karbohidrat]] dan [[lemak]]. Walaupun demikian, endosperma tidak selalu ditemukan pada biji-biji yang telah dewasa / berkembang penuh. Pada suku kacang-kacangan ([[Fabaceae]]) serta sawi-sawian ([[Brassicaceae]]), misalnya, endosperma tidak ditemukan karena menyusut (rudimenter) dalam perkembangan biji dan fungsi penyedia cadangan energi digantikan oleh bagian embrio sendiri, yaitu [[daun lembaga]] atau kotiledon. Lapisan terluar endosperma beberapa biji serealia memiliki [[jaringan]] pelindung tipis yang dapat mengandung [[pigmen tumbuhan|pigmen]] dan disebut lapisan ''aleuron''. [[Kotiledon]] adalah bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan [[hipokotil]]. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada [[biji]] sekelompok tumbuhan, sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja ber[[kecambah]] yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki [[anatomi]] yang lengkap seperti [[daun]] sejati yang terbentuk kemudian.<ref name=KamusBio>{{aut|Abercombie, M.; Hickman, M.; Johnson, M.L.; Thain, M.}} (1990). ''Kamus Lengkap Biologi''. hlm.156. [[Jakarta]]: Penerbit Erlangga.</ref> Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai ''biji kotiledonik''. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji ([[embrio]] atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku [[polong-polongan]] (Fabaceae) dan suku [[kubis-kubisan]] (Brassicaceae). Tumbuhan disebut ''hipogeal'' ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya [[jagung]]), dan disebut ''epigeal'' apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya [[kacang tanah]]). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut ''hipokotil'' dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut ''epikotil''.
'''[[Kambium]]''' adalah lapisan [[jaringan]] [[meristem]]atik pada [[tumbuhan]] yang [[sel (biologi)|sel]]-selnya aktif [[pembelahan sel|membelah]] dan
===Produksi pupuk===
|