Pierre Tendean: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 76:
Tidak hanya Jenderal Nasution yang menunjukkan ketcrtarikan untuk menarik Pierre sebagai ajudan, Mayjen Dandi Kadarsan, Direktur Zeni di tahun itu, dan Mayjen Hartawan, mantan Direktur Zeni sebelumnya, juga terang-terangan menginginkan Pierre. Pinangan dari tiga perwira tinggi ini tentu sesuai dengan keinginan Ibu Tendean yang mengharapkan Pierre bekerja pada unit yang penempatannya jelas di mana dan bisa dihubungi kapan saja, dalam arti tidak tergabung pada misi-misi yang berbahaya.
 
Melalui Ibu Nas, maksud hati Jenderal Nasution disampaikan kepada kedua orang tua Pierre. Penyampaian keinginan ini bukan tanpa alasan karena awalnya Pierre menolak ditarik ke Jakarta untuk menjadi ajudan, meski sebenarnya sebagai seorang prajurit, Pierre tahu iadia tidak akan bisa menolak perintah.
 
Bujukan Maria Elizabeth Tendean awalnya belum berhasil melunakkan hati sang perwira muda. Namun, karena Mitzi ikut membujuk, akhirnya Pierre setuju. Tetapi Pierre mengajukan satu syarat, ia hanya akan menjadi ajudan selama satu tahun dan Sesudah itu akan kembali terjun ke tugas lapangan. Pierre adalah tipe tentara lapangan yang menikmati tugas-tugas beraksi dengan senjata di tangan, Surat perjanjian pembatasan masa tugas ajudan pun ditandatangani. Akhirnya, di antara ketiga jenderal yang tertarik untuk menjadikan Pierre sebagai ajudan, Jenderal Nasution_ Iah yang berhasil mendapatkan sosok perwira cakap, disiplin, dan bertanggung jawab ini.<ref name=":1" />