Dosis efektif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
tag |
WanaraLima (bicara | kontrib) k Menambahkan kategori, dan templat |
||
Baris 5:
Telah dinyatakan bahwa zat apa pun bisa beracun atau toksik dalam dosis yang cukup tinggi. salah satu contoh kasus pada tahun 2007 ketika seorang wanita California meninggal karena keracunan air dalam kontes yang diadakan oleh sebuah stasiun radio. [1] Garis antara efektivitas dan toksisitas bergantung pada pasien tertentu, meskipun dosis yang diberikan oleh seorang dokter harus berpatokan pada ketentuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Penentuan dosis obat sangat penting dan tidak bisa dilehih lebihkan.Dosis umumnya ditentukan oleh kisaran antara dosis efektif minimum (MED) dan dosis maksimum yang dapat ditoleransi (MTD). MED didefinisikan sebagai tingkat dosis terendah dari produk farmasi yang memberikan respons klinis yang signifikan, yang secara statistik juga secara signifikan lebih unggul daripada respons yang diberikan oleh [[plasebo]]. [1] Demikian pula, MTD adalah tingkat dosis setinggi mungkin tetapi masih dapat ditoleransi sehubungan dengan toksisitas pembatas klinis yang ditentukan sebelumnya. [1] Secara umum, batas-batas ini merujuk pada populasi pasien rata-rata. Untuk kasus di mana ada perbedaan besar antara MED dan MTD, dinyatakan bahwa obat ini memiliki range teraupetik yang besar. Sebaliknya, jika kisarannya relatif kecil, atau jika MTD kurang dari MED, maka produk farmasi akan memiliki sedikit atau tidak ada nilai praktis (Sedikit efek farmakologis). [1]
== ED50 ==
Baris 30:
Miller R, Eriksson L, Fleisher L, Wiener-Kronish J, Young W (May 2009). Miller's Anesthesia (7th ed.). Churchill Livingstone. pp. 500–504. <nowiki>ISBN 978-1-4557-0876-5</nowiki>.
{{Farmasi-stub}}
[[Kategori:Farmakologi]]
[[Kategori:Farmasi]]
|