Carita Waruga Guru: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
[[Wahyu Wibisana]] memberikan telaah kebahasaan terhadap teks ''Carita Waruga Guru'' dan menyatakan bahwa bahasa yang digunakan dalam teks ini tidak jauh berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam ''[[Carita Parahyangan|Carita Prahiyangan]]'', tetapi kosa­kata [[Bahasa Arab|Arab]] dan cerita para [[Nabi dan Rasul|nabi]] telah memberi warna yang mencolok, contohnya: "''… eta kanyahokeun ratu galuh kerna bijil ti alam gaib nya nabi adam di heula ratu galuh dienggonkeun sasaka alam dunya.…''"<ref name=":1" />
 
== Isi Teksteks ==
''Carita Waruga Guru'' berisi kisah dan silsilah raja-raja [[Pakuan Pajajaran|Pajajaran]] yang merunut dari Nabi [[Adam]]. [[Genealogi]] dalam teks ini berlanjut hingga tokoh-tokoh dengan nama yang bernuansa [[Islam]]. Dengan demikian, teks ini jelas memperlihatkan percampuran budaya agama [[Agama Hindu|Hindu]] yang dianut sebelumnya oleh [[orang Sunda]], dengan ajaran agama Islam yang datang belakangan.<ref name=":5" /> Ada yang menduga bahwa kisah yang dituliskan dalam naskah ini pada mulanya merupakan cerita lisan.<ref>{{Cite book|last=Barat|first=Tim Penulisan Naskah Pengembangan Media Kebudayaan Jawa|date=1977|url=https://books.google.co.id/books?id=2GUdAAAAMAAJ&q=carita+waruga+guru&dq=carita+waruga+guru&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwil5vejgtvtAhWk4nMBHVTeAxIQ6AEwB3oECAkQAg|title=Sejarah seni budaya Jawa Barat|publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|language=id}}</ref>