Subulus Salam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 27:
}}
 
'''Subulus Salam''' atau lengkapnya ''Subulus Salam syarh Bulughil Maram min Jam’i Adillatil Ahkam'' adalah [[kitab fikih]] yang disusun oleh [[Imam Ash-Shan'ani]] (w. 1182 H) yang merupakan kitab [[syarah|penjelas]] dari ''[[Bulughul Maram]]'' sebuah kitab [[hadits]] tematik yang khusus menghimpun hadits-hadits bertemakan fikih Islam karya [[Al-Hafizh]] [[Ibnu Hajar al-Asqalani]].<ref>http://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-islam/pustaka/10/04/06/109579-subulus-salam-rujukan-hadis-hadis-ahkam-</ref> Meskipun lebih tepatnya kitab Subulus Salam ini merupakan kitab ringkasan (''mukhtashar'') dari [[kitab ''Al-Badrut Tamam]]'' yang juga merupakan salah satu kitab syarah ''Bulughul Maram'' yang disusun oleh [[Qadi|Qadly]] [[Husain bin Muhammad]] [[Maroko|al-Maghribi]] (w. 1119 H).<ref name=Mukadimah>Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh penyusun Subulus Salam sendiri dalam mukadimahnya: “Aku meringkasnya dari syarah al-qadly al-‘allamah syarafuddin al-husain bin Muhammad al-Maghribi, semoga Allah memberikan derajat yang tinggi kepadanya“. Lihat Muhammad bin Isma’il as-Shan’any, Subulus Salam, (Bandung: Diponegoro, tanpa tahun), hlm. 7</ref> Selain dikenal sebagai kitab syarah ''Bulughul Maram'' yang paling populer, kitab ini juga merupakan salah satu kitab fikih lintas mazhab. Hal ini dikarenakan Imam Shan’ani tidak mengikuti mazhab fikih tertentu secara eksklusif, ia juga menghindari dari sikap [[taklid|taqlid buta]] (fanatik), sehingga kitab ini disusun tanpa tendensi terhadap salah satu [[mazhab]]. Pengambilan hukum fikih ditentukan oleh hasil analisisnya sendiri dengan tetap mempertimbangkan pendapat-pendapat dari para ulama mazhab yang empat.<ref>Mazhab fikih yang empat maksudnya adalah yang masih bertahan hingga saat ini, yakni mazhab Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hanbali.</ref> [[Imam Syaukani]] (w. 1250 H/1834 M) berpendapat bahwa Imam Shan’ani merupakan seorang ''[[Mujtahid]]'' mutlak.
 
== Metode dan sistematika penyusunan ==