Halilintar Maha Putra Edi Morgen: Perbedaan antara revisi

{{Infobox penyanyi indonesia|Background = solo_singer|birthdate = {{birth date and age|1998|03|19}}|birthname = Halilintar Mahaputra Edi Morgen|birthplace = [[Padang]], [[Indonesia]]|genre = [[Musik pop|Pop]]|image = LINTARR.jpg|instagram = Halilintarmorgen|twitter = lintar31|instrument = [[Vokal]], [[gitar]]|name = Halilintar Mahaputra Edi Morgen|occupation = [[Penyanyi]]|othername = lintar, lintar morgen, lintar idola cilik|pastmembers = [[Icil Divo]]|religion = Islam|yearsactive = [[2010]]–sekarang|almamater=[[Universitas Ekasakti]]}}

'''Halilintar Maha Putra Edi Morgen''' atau biasa disebut '''LINTARLintar''' ({{lahirmati|[[Padang]]|19|03|1998}}) adalah seorang [[penyanyi]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Lintar dikenal khalayak setelah mengikuti acara pencarian bakat [[Idola Cilik Musim Ketiga]] dan berhasil menjadi juara.

Halilintar Maha Putra Edi Morgen adalahmerupakan namafinalis lengkapajang finalispencarian Pentasbakat anak-anak Idola Cilik 3. asalLintar berasal dari Padang, Sumatra Barat,. ayahnyaAyahnya yang sudah almarhumtiada merupakanmenjadi inspirasi bocah yang kerap tampil memukau serta penghayatannya dalam membawakan setiap lagu patut diperhitungkan. Lintar adalah sosok teladan ygyang berjuang keras demi Ibunyaibunya, dan masuk Pentas Idola Cilik adalah impiannya sejak lama, pembuktian bahwa ia memang layak menempati 14 besar Idola Cilik 3, terbukti peraihan SMS nya selalu tinggi dan stabil, penampilannya selalu mendapat tempat dihatidi hati, karakter suara balladnya menjadi salah satu ciri khasnya. Ditunjang dengan pembawaan lagu yg benar-benar menghayati. Lintar memang ditadirkan berada di panggung Idola Cilik 3 ini.

Ayah Lintar meninggal 21 Maret 2009 karena sakit, 12 hari setelah perayaan ulang tahun Lintar. Sebelum wafat, ketika masih audisi di sekolah Adabiah Padang dan di Medan, Edi Morgen selalu menyemangati anaknya untuk menjadi seorang penyanyi di Idola Cilik 3. Sayang, keinginan untuk menyaksikan Lintar tampil di pentas Idola Cilik tidak kesampaian, karena Allah telah menjemputnya.

* ''Nyawa Hidupku'' by [[Halilintar Maha Putra Edi Morgen]] (2010)