Keuskupan Tanjung Selor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
|jurisdiction = Keuskupan
|name = Tanjung Selor
|latin = DiœcesisDioecesis Tanjungselorensis''
|local =
|image = Gedung Keuskupan Tanjung Selor.JPG
Baris 82:
|footnotes =
}}
'''Keuskupan Tanjung Selor''' adalah wilayah teritorial [[Gereja Katolik Roma]]. Wilayah geografisnya mencakup seluruh wilayah provinsi [[Kalimantan Utara]] dan [[Kabupaten Berau]], [[Kalimantan Timur]]. Keuskupan Tanjung Selor merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[Keuskupan Agung Samarinda]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24 |title=Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org |access-date=2012-10-08 |archive-date=2012-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121019111813/http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24 |dead-url=yes }}</ref> Sampai dengan tahun [[2011]] tercatat terdiri dari 14 [[paroki]], dilayani oleh 21 [[imam]] untuk 32.500 umat dengan persentase populasi [[Katolik]] 8%.
 
== Garis waktu ==
Keuskupan Tanjung Selor merupakan [[keuskupan sufragan]] dari [[Keuskupan Agung Samarinda]].<ref>{{Cite web |url=http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24 |title=Pembagian provinsi gerejawi di situs kawali.org |access-date=2012-10-08 |archive-date=2012-10-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20121019111813/http://www.kawali.org/viewPage.php?aid=24 |dead-url=yes }}</ref> Sampai dengan tahun [[2011]] tercatat terdiri dari 14 [[paroki]], dilayani oleh 21 [[imam]] untuk 32.500 umat dengan persentase populasi [[Katolik]] 8%.
 
== Sejarah Singkat ==
* Didirikan sebagai '''Keuskupan Tanjung Selor''' pada 9 Januari 2002, memisahkan diri dari [[Keuskupan Samarinda]]
* Perpindahan metropolit dari [[Keuskupan Agung Pontianak]] ke [[Keuskupan Agung Samarinda]] pada 29 Januari 2003
 
== Waligereja ==
=== Tanjung Selor Pada Awalnya ===
Bernardus Winokan (alm) adalah salah satu tokoh perintis keberadaan [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|Paroki St. Maria Assumpta]] yang kemudian hari akan berkembang sebagai Katedral St. Maria Assumpta. [[1954]] adalah tahun di mana Bernardus Winokan bertugas sebagai Sekretaris Kepala Daerah [[Bulungan]], kehadiran selaku umat [[katolik]] menggembirakan beberapa orang perantau katolik di wilayah Bulungan, Bpk. Winokan sejak kedatangannya di Bulungan mulai giat mengumpulkan para perantau katolik yang kebanyakan berasal dari [[Nusa Tenggara Timur]] dan kemudian membentuk sebuah persekutuan kecil umat katolik yang secara rutin mengadakan berbagai kegiatan di rumahnya. Seiring perjalanan waktu maka jemaat kecil itu akhirnya menjadi sebuah [[stasi]] dari paroki Tarakan setelah mengundang Pastor Padberg dari paroki Tarakan. Setelah dirasakan bahwa iman mulai tumbuh di wilayah Bulungan dirasakan perlu untuk memulai karya pewartaan di wilayah sekitar, maka dimulailah karya kerasulan itu, mula-mula Bpk. Winokan di dampingi Bpk Paulus melakukan perjalanan ke hulu [[sungai Kayan]] di daerah [[Long Lembu, Peso Hilir, Bulungan|Long Lembu]], di wilayah ini bertemu dengan Bpk. Laing, dari wilayah ini benih iman ditaburkan dan kemudian menyebar. Perkembangan luar biasa terjadi di daerah hulu Sungai Kayan yang kemudian justru lebih dulu berkembang menjadi sebuah paroki yaitu Paroki St. Petrus Mara Satu, Stasi Tanjung Selor menjadi salah satu stasi dari paroki baru tersebut. [[1978]]-[[1979]] stasi Tanjung Selor membangun gedung gereja yang sampai sekarang ini ([[2007]]) masih dipergunakan.
 
=== Menjadi ParokiOrdinaris ===
=== ;Uskup Tanjung Selor ===
* [[Yustinus Harjosusanto]], [[Misionaris Keluarga Kudus|M.S.F.]]<ref name="tribun">{{cite web|title=Paus Fransiskus Tunjuk Mgr Yustinus Harjosusanto Jadi Uskup Agung Samarinda|url=http://kaltim.tribunnews.com/2015/02/17/paus-fransiskus-tunjuk-mgr-yustinus-harjosusanto-jadi-uskup-samarinda|publisher=Tribun Kaltim}}</ref> (9 Januari 2002 s.d. 16 Februari 2015, pindah tugas)
* [[Paulinus Yan Olla]], M.S.F. (sejak 22 Februari 2018)
 
== Sejarah Singkat ==
 
=== Perkembangan misi ===
Bernardus Winokan (alm) adalah salah satu tokoh perintis keberadaan [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|Paroki St. Maria Assumpta]] yang kemudian hari akan berkembang sebagai Katedral St. Maria Assumpta. [[1954]] adalah tahun di mana Bernardus Winokan bertugas sebagai Sekretaris Kepala Daerah [[Bulungan]], kehadiran selaku umat [[katolik]] menggembirakan beberapa orang perantau katolik di wilayah Bulungan, Bpk. Winokan sejak kedatangannya di Bulungan mulai giat mengumpulkan para perantau katolik yang kebanyakan berasal dari [[Nusa Tenggara Timur]] dan kemudian membentuk sebuah persekutuan kecil umat katolik yang secara rutin mengadakan berbagai kegiatan di rumahnya. Seiring perjalanan waktu maka jemaat kecil itu akhirnya menjadi sebuah [[stasi]] dari paroki Tarakan setelah mengundang Pastor Padberg dari paroki Tarakan. Setelah dirasakan bahwa iman mulai tumbuh di wilayah Bulungan dirasakan perlu untuk memulai karya pewartaan di wilayah sekitar, maka dimulailah karya kerasulan itu, mula-mula Bpk. Winokan di dampingi Bpk Paulus melakukan perjalanan ke hulu [[sungai Kayan]] di daerah [[Long Lembu, Peso Hilir, Bulungan|Long Lembu]], di wilayah ini bertemu dengan Bpk. Laing, dari wilayah ini benih iman ditaburkan dan kemudian menyebar. Perkembangan luar biasa terjadi di daerah hulu Sungai Kayan yang kemudian justru lebih dulu berkembang menjadi sebuah paroki yaitu Paroki St. Petrus Mara Satu, Stasi Tanjung Selor menjadi salah satu stasi dari paroki baru tersebut. [[1978]]-[[1979]] stasi Tanjung Selor membangun gedung gereja yang sampai sekarang ini ([[2007]]) masih dipergunakan.
 
=== Pembentukan paroki ===
Atas Persetujuan Bpk Uskup (Keuskupan Agung Samarinda) dan dukungan seluruh umat maka pada [[Januari]] [[1987]] pusat paroki St. Petrus Sungai Kayan dipindahkan dari desa Mara I ke Tanjung Selor dengan beberapa pertimbangan:
# Mempermudah hubungan paroki dengan pemerintah kabupaten,
# Mendapatkan dukungan karya pastoral karena di [[Tanjung Selor]] sarana dan prasarana terlebih transportasi lebih baik. Mengingat bahwa luasnya wilayah dari paroki yang pada waktu itu meliputi Sungai Kayan dari hulu (daerah Apo Kayan) hingga ke hilir (Tanjung Selor).
Tumbuhnya paroki St. Petrus Sungai kayan cukup pesat, sekitar sepuluh tahun sesudah dipindahkan di Tanjung Selor maka tuntutan pelayanan kepada umat sudah dirasakan tidak berimbang, terutama mengingat luas wilayah paroki ini. Menanggapi perkembangan umat dan tuntutan pelayanan pastoral yang memadai maka pada [[1 Januari]] [[1996]] Keuskupan Samarinda menerbitkan Surat Keputusan No. 353/I/KS/1996 tentang pendirian paroki baru yaitu [[Paroki Santa Maria Assumpta, Katedral Tanjung Selor|Paroki St. Maria Assumpta Tanjung Selor]]. Dengan berdirinya paroki St. Maria Assmpta Tanjung Selor maka pusat [[Paroki Santo Petrus, Sungai Kayan|Paroki St. Petrus Sungai kayanKayan]] dikembalikan lagi ke desa Mara I, sehingga di wilayah Sungai Kayan terdapat dua paroki.
 
=== MenjadiPembentukan Katedralkeuskupan ===
Hampir enam tahun kemudian tepatnya [[22 Desember]] [[2001]] Bapa Suci [[Yohanes Paulus II]] memutuskan untuk membentuk Keuskupan baru di Provinsi [[Kalimantan Timur]] Bagian Utara, keputusan ini kemudian diumumkan pada tanggal [[9 Januari]] [[2002]], Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF adalah uskup pertama untuk keuskupan ini dan Tanjung Selor ditunjuk sebagai pusat keuskupan, dengan ditunjuknya Tanjung Selor sebagai pusat keuskupan maka dengan demikian Paroki St. Maria Assumpta menjadi Paroki Katedral Wilayah Keuskupan Tanjung Selor yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara meliputi lima kabupaten dan satu kota yaitu Kab. Bulungan, Kab. Berau, Kab. Malinau, Kab. Nunukan, Kab. Tana Tidung dan Kota Tarakan, dengan jumlah umat katolik kurang lebih 32.500 jiwa.
 
== Pimpinan ==
=== Uskup Tanjung Selor ===
* [[Yustinus Harjosusanto]], [[M.S.F.]] (9 Januari 2002 s.d. 16 Februari 2015, ditunjuk sebagai [[Keuskupan Agung Samarinda|Uskup Agung Samarinda]])<ref name="tribun">{{cite web |url=http://kaltim.tribunnews.com/2015/02/17/paus-fransiskus-tunjuk-mgr-yustinus-harjosusanto-jadi-uskup-samarinda |title=Paus Fransiskus Tunjuk Mgr Yustinus Harjosusanto Jadi Uskup Agung Samarinda |publisher=Tribun Kaltim}}</ref>
* [[Paulinus Yan Olla]], M.S.F. (sejak 22 Februari 2018)
 
== Paroki ==