Roosseno Soerjohadikoesoemo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RushingBot (bicara | kontrib)
k top: hapus templat bendera per pedoman gaya ikon, removed: {{negara|Indonesia}}, {{negara|Belanda}}
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 62:
Pada bulan November 1945 STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dengan sebutan '''STT Bandung di Yogya''', dan atas usaha Ir. [[Wreksodiningrat]] pada 17 Februari 1946 dibuka kembali dengan ketua Prof. Ir. R. Roosseno.<ref>Sakri, A. (1979a). ''Dari TH ke ITB: Kenang-kenangan lustrum keempat 2 Maret 1979'', Jilid 1: Selintas perkembangan ITB. Bandung: Penerbit ITB.</ref>{{Rp|27}} Roosseno memimpin sekolah tersebut hingga kemudian diganti oleh Prof. Ir. [[Wreksodiningrat]] pada tanggal 1 Maret 1947.<ref>Anshoriy, M. N. (2008). Pendidikan berwawasan kebangsaan: kesadaran ilmiah berbasis multikulturalisme. Yogyakarta: PT LKiS Pelangi Aksara.</ref>{{Rp|88}}
 
Pada tanggal 1 September 1948 ia diangkat menjadi guru besar luar biasa konstruksi beton bertulang di ''Faculteit van Technische Wetenschap [[Universiteit van Indonesie te Bandoeng]]'' (sejak tahun 1959 menjadi [[ITB]]) ditandai dengan pembacaan orasi ilmiah inagurasinya yang berjudul ''"[http://discover.tudelft.nl:8888/recordview/view?recordId=aleph%3A000380556&language=en Vormgeving en minimum materiaalverbruik in gewapend beton] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140914030453/http://discover.tudelft.nl:8888/recordview/view?recordId=aleph%3A000380556&language=en |date=2014-09-14 }}"'' pada tanggal 26 Maret 1949.<ref>{{nl}} [http://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:010897700:mpeg21:a0045 ''"Ambtsaanvaarding te Bandoeng"'' dalam Harian ''"Het dagblad: uitgave van de Nederlandsche Dagbladpers te Batavia"'' edisi 28 Maret 1949 Tahun ke-4 No.149.]</ref> Dengan demikian ia merupakan profesor pribumi pertama di jurusan teknik sipil [[ITB]]. Pada tahun [[1948]], Rooseno pindah ke [[Jakarta]] dan mendirikan Kantor ''Consulting Engineer''.
 
==== Pasca Revolusi Fisik (1950-1996) ====
PadaSetelah tahunpenyerahan [[1948]]kedaulatan kemerdekaan, Rooseno pindah ke [[Jakarta]] dan mendirikan Kantor Consulting Engineer. Setelah ituIa iakemudian bergabung dalam [[Partai Indonesia Raya]] pada tahun 1950-an. Selain itu iadan pernah tiga kali menjabat menteri diantaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga dan Menteri Perhubungan. Selama masa itu, iaIa tetap aktif di pendidikan dan menjadi guru besar [[ITB]] dan Fakultas Teknik [[Universitas Indonesia]] (UI) dan juga sebagai Direktur [[Sekolah Tinggi Teknik Nasional]] ([[STTN]]) di Jakarta.
 
Selain itu sebagai ahli beton bertulang, Rooseno telah banyak menangani berbagai proyek penting, seperti jembatan, pelabuhan, gedung, dan hotel bertingkat. Ia telah menulis tidak kurang dari 33 karya dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Belanda, dan juga merampungkan autobiografinya. Di kalangan perbetonan internasional, Roosseno menjadi anggota ''International Association for Bridge and Structural Engineering'' (IBSE), [[Zurich]] dan ''Federation International de Precontreinte'' (FIP). Di Indonesia, Roosseno mengetuai Tim Rehabilitasi [[Candi Borobudur]], Badan Penasihat Teknis Pembangunan (BPTP) DKI dan Gabungan Pelaksana Nasional Seluruh Indonesia (Gapensi) yang beranggotakan lebih dari 30.000 pemborong. Selain itu Rooseno juga menjadi Direktur di tiga perusahaan: Biro Insinyur Exakta NV, Freyssinet Indonesia Ltd dan Biro Oktroi Patent Roosseno.
 
=== Penghargaan ===
Di Indonesia, Roosseno mengetuai Tim Rehabilitasi [[Candi Borobudur]], Badan Penasihat Teknis Pembangunan (BPTP) DKI dan Gabungan Pelaksana Nasional Seluruh Indonesia (Gapensi) yang beranggotakan lebih dari 30.000 pemborong.
Selain itu Rooseno juga menjadi Direktur di tiga perusahaan: Biro Insinyur Exakta NV, Freyssinet Indonesia Ltd dan Biro Oktroi Patent Roosseno. Pemerintah RI menganugerahinya [[Satyalancana]] untuk jasa ikut membangun Kompleks [[Asian Games]] [[Senayan]] ([[1962]]). Penghargaan lain adalah Doctor Honoris Causa untuk ilmu teknik yang diterimanya dari ITB ([[1977]]) dan [[Bintang Mahaputra Utama]] ([[1984]]).
 
Pada tahun 2022, Fakultas Teknik UGM akan meluncurkan bangunan baru yang sebelumnya berdiri KPFT (Kantor Pusat Fakultas Teknik). Bangunan tersebut akan diberi nama ''SGLG (Smart and Green Learning Center)'' Prof. Roosseno Soerjohadikoesoemo.<ref>{{Cite web|title=Prof. Roosseno dan Pancabrata Prof. Herman Johannes Ditetapkan Sebagai Nama Dua Gedung Baru FT UGM|url=https://ft.ugm.ac.id/prof-rooseno-dan-pancabrata-prof-herman-johannes-ditetapkan-sebagai-nama-dua-gedung-baru-ft-ugm/|website=https://ft.ugm.ac.id|language=en-US|access-date=2022-06-25}}</ref>
Selain itu Rooseno juga menjadi Direktur di tiga perusahaan: Biro Insinyur Exakta NV, Freyssinet Indonesia Ltd dan Biro Oktroi Patent Roosseno. Pemerintah RI menganugerahinya Satyalancana untuk jasa ikut membangun Kompleks [[Asian Games]] [[Senayan]] ([[1962]]). Penghargaan lain adalah Doctor Honoris Causa untuk ilmu teknik yang diterimanya dari ITB ([[1977]]) dan [[Bintang Mahaputra Utama]] ([[1984]]).
 
== Pendidikan ==