Kabupaten Bogor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Herryz (bicara | kontrib)
k Suntingan Blackman Jr. (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Herryz
Tag: Pengembalian
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 21292009 oleh Herryz (bicara)
Tag: Pembatalan Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 84:
Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.
 
Pada tahun 1908 Kabupaten Bogor memiliki 5 kawedanan yang dipimpin oleh seorang demang, yaitu (Buitenzorg, Jonggol, Cibinong, Parung, dan Leuwiliang). Kemudian untuk memudahkan tugas distrik dibentuklah sejumlah onderdistrik yang dikepalai oleh asisten demang.
 
Perjalanan sejarah Kabupaten Bogor memiliki keterkaitan yang erat dengan zaman kerajaan yang pernah memerintah di wilayah tersebut. Pada 4 abad sebelumnya, [[Sri Baduga Maharaja]] dikenal sebagai raja yang mengawali zaman [[Pakuan Pajajaran|Kerajaan Pajajaran]], raja tersebut terkenal dengan ajaran dari leluhur yang dijunjung tinggi yang mengejar kesejahteraan. Sejak saat itu secara berturut-turut tercatat dalam sejarah adanya kerajaan-kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah tersebut, yaitu:
Baris 97:
*'''[[Kota Bogor|Kawedanan Buitenzorg]]''' (mencakup Ciomas, Semplak, Kedunghalang, Ciawi, Cisarua, Cigombong, dan Cijeruk; serta seluruh wilayah [[Kota Bogor]] modern)
*'''[[Cibinong, Bogor|Kawedanan Cibinong]]''' (mencakup Cibinong, Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Citeureup dan Babakan Madang)
*'''[[KotaParung, DepokBogor|Kawedanan DepokParung]]''' (mencakup Parung, Gunungsindur, Kemang, Rumpin, Ciseeng, dan [[Kota Depok]])
*'''[[Jonggol, Bogor|Kawedanan Jonggol]]''' (mencakup Jonggol, Gunung Putri, Cileungsi, Cariu, dan Tanjungsari)
*'''[[Leuwiliang, Bogor|Kawedanan Leuwiliang]]''' (mencakup Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan, dan Dramaga)
*'''[[Kawedanan Jasinga]]''' (mencakup Jasinga, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, dan Cigudeg).
[[File:Peta Kawedanan di Bogor.png|thumb|[[Kawedanan Jasinga]] (biru), Kawedanan DepokParung (oren), Kawedanan Leuwiliang (merah), Kawedanan Cibinong (kuning), Kawedanan Buitenzorg (hijau toska), Kawedanan Jonggol (hijau).]]
 
Pada tahun 1950-an seiring dengan kebijakan restrukturisasi otonomi daerah, khususnya berkaitan dengan organisasi dan wilayah membuat Kabupaten Bogor kehilangan banyak wilayahnya. Yang paling kehilangan banyak wilayahnya adalah [[Jonggol, Bogor|Kawedanan Jonggol]], seperti Kecamatan Cibarusah dan desa Jatisampurna dilimpahkan kepada [[Kabupaten Bekasi]], Kecamatan Cikalongkulon dilimpahkan kepada [[Kabupaten Cianjur]] dan Kecamatan Pangkalan dilimpahkan kepada [[Kabupaten Karawang]].