Siradj Abdurrasyid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Almarko (bicara | kontrib)
Konten dan Referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Almarko (bicara | kontrib)
Perbaikan artikel
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
'''[[Romo Agung]] [[Kiai|K.]] [[Haji|H.]]. Muhammad Siradj bin Abdurrasyid''' (lahir: [[1878]]), adalah seorang ulama', dan tokoh utama masyarakat terutama kawasan [[Payaman, Secang, Magelang]]. Beliau bersama [[Dalhar bin Abdurrahman|KH. Dalhar]] [[Gunungpring, Muntilan, Magelang|Watucongol]] adalah "Paku [[Kabupaten Magelang|Magelang]]" pada masa itu.
 
== Biografi ==
Baris 6:
 
=== Karomah ===
# Mendoakan agar efek letusan [[Gunung Merapi]] tidak sampai ke kota[[Kota Magelang]]. Nama gelar "Romo Agung" adalah julukan yang diberikan oleh Belanda. "Belanda berikan Gelar Romo Agung dulu saat [[Gunung Merapi]] meletus. [[Hindia Belanda|Belanda]] ingin halau lahar, minta doa ke Mbah Siradj, doanya kabul tidak terjang [[Kota Magelang]]. Sehingga kejadian itu dikaitkan dengan rutinitas pembacaan Kitab Bukhori[[Shahih SokhiBukhari]] yang dikenal dengan pengajian Sema’an Bukhoren membaca kitab Bukhori yang setiap [[Ramadan]] satu bulan penuh digelar di [[Masjid Agung Magelang]] , alun-alun [[Kota Magelang]] sampai sekarang,” kata KH. Mafatikhul Huda, salah seorang cicit KH. Siradj.<ref name=":0">{{Cite web|title=Biografi KH. Siroj Payaman (KH Anwari Sirajd)|url=https://umma.id/channel/article/post/biografi-kh-siroj-payaman-kh-anwari-sirajd-2262678?lang=id|website=umma|language=en|access-date=2022-06-27}}</ref>
# Menyembunyikan Masjid dan Pengajian beliau Payaman asuhan beliau. Masih menurut KH. Mafatikhul Huda, keampuhan ilmu karomah yang dimiliki KH. Siradj juga terbukti saat terjadi agresi[[Agresi militerMiliter Belanda I]]. Saat itu Masjid Agung Payaman diserang Belanda pada tahun [[1948]] dengan membabi buta. Belanda selalu mencari sosok KH Sirajd yang dikenal sebagai pimpinan para santri pejuang. Pencarian dilakukan mulai Masjid sampai di beberapa kampung di Payaman, Magelang. Namun, hanya pohon-pohon sekitar yang terbakar karena KH Sirajd dan santri yang sempat bersembunyi di bawah masjid berhasil melarikan diri ke Desa Canden yang jaraknya 10 kilometer dari [[Masjid Agung Payaman]], Magelang.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==