Pondok Indah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wikifisasi
RasyaAbhirama13 (bicara | kontrib)
k Perbaikan dan penambahan pranala.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 13:
=== '''Realisasi Pembangunan''' ===
Untuk menyulap perkebunan tersebut menjadi sebuah kawasan elit, Ciputra menggandeng pengusaha Liem Sioe Liong. Padahal saat itu, Liem Sioe Liong ingin mengembangkan kawasan Sunter, Jakarta Utara. Namun, Ciputra menilai kawasan yang justru berkembang ada di Jakarta Selatan karena kualitas tanah dan udaranya masih bagus. Sementara kawasan Sunter kualitas tanah dan udara kurang baik.
Setelah mendengarkan pemaparan Ciputra, Liem pun setuju untuk bekerja sama, membiayai proyek Pondok Pinang. Liem memberi pinjaman dan sisanya pinjam dari [[Bank Dagang Negara]] (yang menjadi cikal bakal dari [[Bank Mandiri]]) dengan rekomendasi dari Liem Sioe Liong dan jaminan proyek.<ref name=":0" /> Ciputra Menuturkan:{{Cquote|Kawasan itu bisa digarap menjadi perumahan mewah yang akan terus bercahaya dari waktu ke waktu. Saya bisa membuat master plan segara. Mengenai izin untuk menggarap proyek di kawasan ini, saya bisa bicara dengan Pak [[Ali Sadikin]] ([[Daftar Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Gubernur DKI Jakarta]] pada saat itu) segera.}}
 
=== '''Penamaan Kawasan''' ===
Kawasan tersebut diberi nama "'''Pondok Indah'''". Menurut Ciputra, nama pondok menunjuk pada nama wilayah pada kawasan tersebut, yakni Pondok Pinang. Secara harfiah, pondok berarti tempat tinggal atau rumah. Dengan demikian, jika kata Pondok digabungkan dengan kata indah, maka akan berarti "'''rumah yang indah'''". Nama Pondok Indah sudah sesuai dengan keinginan Ciputra sebagai sebuah kawasan termewah di Jakarta. Ciputra mengatakan:{{Cquote|Percayalah tidak akan sia-sia kita membangun kawasan ini. Pondok Indah akan diakui orang sebagai permukiman mahal Jakarta. Hal itu terjadi karena kita sudah membentuk lingkungan yang mewah di sana,|author=[[Ciputra]]}}
 
== Awal Pembangunan ==