Nugroho Notosusanto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 49:
Setelah usaha yang gagal untuk belajar di [[Universitas London]], pada awal 1960-an Notosusanto – yang saat itu menjadi dosen – dihubungi oleh Jenderal [[Abdul Haris Nasution]] dan ditugaskan untuk menulis sejarah revolusi dan [[Peristiwa Madiun]]. Pada 1964 ia menjadi Kepala Divisi Sejarah [[TNI Angkatan Darat]], dengan pangkat kehormatan. Terus mengajar, ia banyak menulis tentang revolusi dan peristiwa militer lainnya, termasuk buku pertama [[Gerakan 30 September]] 1965. Antara tahun 1983 hingga wafatnya Notosusanto merangkap sebagai [[Rektor Universitas Indonesia]] dan [[Menteri Pendidikan dan Kebudayaan]].
==
=== Masa kecil ===
Ayah Nugroho bernama [[Notosoesanto|R.P. Notosusanto]] yang merupakan seorang ahli hukum Islam, Fakultas Hukum, [[Universitas Gadjah Mada]] dan seorang pendiri UGM. Kakak Nugroho pensiunan [[Patih]] Rembang dan kakak tertua ayah Nugroho adalah pensiunan [[Bupati]] Rembang. Pangkat patih, apalagi bupati sangat sulit dicapai rakyat pribumi pada waktu itu di daerah pesisiran Rembang. Nugroho adalah anak pertama dari tiga bersaudara.
Baris 59 ⟶ 61:
== Pengalaman kemiliteran ==
Pengalaman Nugroho Notosusanto di bidang kemiliteran, pernah menjadi angota [[Tentara Pelajar]] (TP) Brigade 17 dan TKR Yogyakarta. Sejak Nugroho menjadi anggota redaksi
Pada tahun 1967, Nugroho mendapatkan [[pangkat tituler]] berdasarkan SK Panglima AD No. Kep. 1994/12/67 berhubungan dengan tugas dan jabatannya pada AD. Pangkat terakhirnya adalah Brigadir Jenderal, pangkat tertinggi yang mungkin diraih dalam karier sipil di kemiliteran saat itu. Sejak tahun 1964, ia menjabat Kepala Pusat Sejarah [[ABRI]]. Ia juga menjadi anggota Badan Pertimbangan Perintis Kemerdekaan serta aktif dalam herbagai pertemuan ilmiah di dalam dan di luar negeri. Pada tahun 1981 namanya kembali disebut-sebut berkenaan dengan bukunya ''Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara''. Buku ini menimbulkan polemik di berbagai media massa. Bahkan banyak pula yang mengecam buku itu sebagai pamflet politik. == Karier menulis ==
Baris 179 ⟶ 185:
{{lifetime|1930|1985|Notosusanto, Nugroho}}
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas London]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Rembang]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Pendidikan Indonesia]]
[[Kategori:
▲[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]]
▲[[Kategori:Esais Indonesia]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
▲[[Kategori:Tokoh Jawa]]
▲[[Kategori:Rektor Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
|