Sejarah militer Jepang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20220509)) #IABot (v2.0.8.7) (GreenC bot
Taylorbot (bicara | kontrib)
per BPA : kastil -> kastel | t=2'449 su=173 in=174 at=173 -- only 70 edits left of totally 244 possible edits | edr=000-1001(!!!) ovr=010-1111 aft=000-1001
Baris 74:
| image1 = Genpei_kassen_2.jpg
| width1 = 250
| alt1 =
| caption1 = [[Perang Genpei]] pada abad ke-12.
| image2 = Battle-of-Akama-Strait-at-Dan-no-Ura-in-Choshu-1185.png
| width2 = 250
| alt2 =
| caption2 = [[Pertempuran Dan-no-ura|pertempuran Dan-no-Ura]] Angkatan Laut pada tahun 1185.
| footer =
}}
 
Baris 137:
====Zaman Azuchi–Momoyama (1568–1600)====
 
Ini adalah fase terakhir dari [[Zaman Sengoku]]. Dinamakan untuk kota kastilkastel yang semakin penting, ditandai dengan pengenalan senjata api, setelah kontak dengan [[orang Portugis|Portugis]], dan dorongan lebih lanjut menuju pertempuran habis-habisan, jauh dari pertempuran individu dan konsep kehormatan pribadi dan keberanian.
 
[[Arquebus]] diperkenalkan ke Jepang pada tahun 1543, oleh Portugis di atas kapal Tiongkok yang jatuh di pulau kecil [[Tanegashima]] di bagian paling selatan kepulauan Jepang. Meskipun pengenalan senjata itu tidak terlihat memiliki efek yang sangat dramatis selama beberapa dekade, pada tahun 1560-an ribuan senjata bubuk mesiu digunakan di Jepang, dan mulai memiliki efek revolusioner pada taktik, strategi, komposisi tentara, dan arsitektur kastil Jepang.
Baris 199:
| image1 = Wakamiya.jpg
| width1 = 200
| alt1 =
| caption1 = [[Kapal induk pesawat laut Jepang Wakamiya|Pembawa pesawat laut ''Wakamiya'']] Jepang melakukan serangan udara pertama di dunia yang diluncurkan dari laut pada bulan September 1914.
| image2 = Japanese_aircraft_carrier_Hōshō_Tokyo_Bay.jpg
| width2 = 200
| alt2 =
| caption2 = [[Kapal induk Jepang Hōshō]] (1922) adalah kapal pertama yang dirancang dan dibangun sebagai kapal induk.
| footer =
}}
 
Baris 225:
| image1 = Yamato_during_Trial_Service.jpg
| width1 = 200
| alt1 =
| caption1 = [[Kapal perang Jepang Yamato|kapal perang Jepang ''Yamato'']] pada uji coba pada tahun 1941.
| image2 = A6M3_Model22_UI105_Nishizawa.jpg
| width2 = 200
| alt2 =
| caption2 = [[Mitsubishi A6M Zero|A6M3 Zero Model 22]], diterbangkan oleh ace Jepang [[Hiroyoshi Nishizawa]] di atas Kepulauan Solomon, 1943
| footer =
}}
 
Baris 336:
Salah satu perbedaan utama antara masyarakat Tiongkok kuno dan masyarakat Jepang adalah perkembangan kelas [[samurai]] di Jepang. Feodal Tiongkok memiliki empat kelas: [[Konfusianisme|literati Konfusianisme]] dan [[tuan tanah]], petani, pengrajin, dan pedagang. literati Konfusianisme dan tuan tanah berada di puncak [[struktur sosial]] Tiongkok. Masyarakat feodal Jepang juga bertingkat, tetapi memiliki kelas [[samurai]] di atas masyarakat Jepang sejak abad ke-12. Dengan demikian banyak ahli menganggap Jepang pra-modern sebagai "bangsa pejuang" sebagai cita-cita, ideologi [[samurai]] meresap melalui budaya dan masyarakat Jepang.<ref name="warrior-nation">{{cite news |title=Imperial Japan saw itself as a 'warrior nation' – and the idea lingers today |date=22 December 2017|publisher=The Conversation |access-date=25 August 2019 |url=http://theconversation.com/imperial-japan-saw-itself-as-a-warrior-nation-and-the-idea-lingers-today-87289 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190428112755/http://theconversation.com/imperial-japan-saw-itself-as-a-warrior-nation-and-the-idea-lingers-today-87289 |archive-date=April 28, 2019}}</ref> Seperti [[bushido]] dan peribahasa Jepang ''[[Hana wa sakuragi, hito wa bushi]]'' ({{lang-ja|花は桜木人は武士}}, secara harfiah "bunga [terbaik] adalah bunga sakura; pria [terbaik] adalah pejuang").<ref>{{cite book | editor=Daniel Crump Buchanan| title =Japanese Proverbs and Sayings| url=https://archive.org/details/japaneseproverbs00buch| url-access=registration| publisher =University of Oklahoma Press| year =1965| page =[https://archive.org/details/japaneseproverbs00buch/page/119 119]| isbn =0806110821}}</ref> Secara komparatif, idiom Cina adalah ''Haonan budang Bing, Hao tie bu dading'' ({{lang-zh|好铁不打钉、好男不当兵}}, berarti "Besi yang baik tidak dicor menjadi paku; orang baik tidak dijadikan tentara").<ref name="Japans-Arduous-Rejuvenation">{{cite book | last1 = Teo | first1 = Victor | year = 2019 | title = Japan's Arduous Rejuvenation as a Global Power: Democratic Resilience and the US-China Challenge | publisher = Palgrave Macmillan | pages = 43–44 | isbn=978-9811361890}}</ref>
 
Pada tahun 1551, selama [[Zaman Sengoku]], [[misionaris]] [[Gereja Katolik|Katolik Roma]] [[Navarra]] [[Francis Xavier]] adalah salah satu dari [[Daftar orang Barat yang mengunjungi Jepang sebelum 1868|orang barat pertama yang mengunjungi Jepang]].<ref>{{cite journal | last =Pacheco | first =Diego | title =Xavier and Tanegashima | journal = [[Monumenta Nipponica]] | volume =29 | date =Winter 1974 | issue =4 | pages =477–480 | jstor = 2383897| doi =10.2307/2383897 }}</ref>
 
[[Restorasi Meiji]] mengonsolidasikan sistem politik di bawah [[Kaisar Jepang]] dengan kemampuan praktis. Shogun dan daimyo dihapuskan. Domain mereka dikembalikan ke kaisar. Kekuasaan terutama ditransfer ke sekelompok orang yang disebut [[oligarki Meiji]] dan [[Genrō]] yang membantu memulihkan kekuasaan kekaisaran.<ref name="polsy">{{cite book|last1=Gordon|first1=Andrew|title=A Modern History of Japan From Tokugawa Times to the Present.|url=https://archive.org/details/modernhistoryjap00gord_458|url-access=limited|date=2003|publisher=Oxford University Press|location=New York|isbn=9780198027089|pages=[https://archive.org/details/modernhistoryjap00gord_458/page/n75 61]–62}}</ref> Genrō adalah pensiunan negarawan senior dan penasihat informal kaisar. Semua [[Genrō]] kecuali [[Saionji Kinmochi]] adalah keturunan keluarga samurai peringkat menengah atau lebih rendah dari [[Domain Satsuma|Satsuma]] dan [[Domain Choshu|Chōshū]]. Mereka berperan penting dalam menggulingkan [[Keshogunan Tokugawa]] dalam [[Perang Boshin]] (1868–1869).<ref>{{cite book | last = Jansen | first = Marius B. | author-link = Marius Jansen | year = 2000 | title = The Making of Modern Japan | publisher = Harvard University Press | isbn = 978-0-674-00334-7 | oclc = 44090600 | url = https://archive.org/details/makingofmodernja00jans }}</ref>
Baris 394:
 
== Sumber ==
* {{Cite book |last=Connaughton |first=R. M. |year=1988 |title=The War of the Rising Sun and the Tumbling Bear—A Military History of the Russo-Japanese War 1904–5 |location=London |isbn=0-415-00906-5
}}
* {{citation|last=Habu|first=Junko|title=Ancient Jomon of Japan|url=https://books.google.com/books?id=vGnAbTyTynsC|date=29 July 2004|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-77670-7}}
Baris 405:
* Drea, Edward J. ''Japan's Imperial Army: Its Rise and Fall, 1853–1945'' (2016) [https://muse.jhu.edu/book/45542 online]
* Edgerton, Robert B. ''Warriors of the Rising Sun: A History of the Japanese Military'' (1997) [https://www.questia.com/read/59019441/warriors-of-the-rising-sun-a-history-of-the-japanese online]
* Farris, William Wayne. ''Heavenly Warriors: The Evolution of Japan's Military, 500–1300'' (Harvard East Asian Monographs) (1996)
* Friday, Karl F. ''Samurai, Warfare and the State in Early Medieval Japan'' (2nd ed 2003) [https://www.amazon.com/Samurai-Warfare-State-Medieval-History/dp/0415329639/ excerpt and text search]; [https://www.questia.com/read/105580634/samurai-warfare-and-the-state-in-early-medieval-japan online]
* Friday K. F. "Bushido or Bull? A Medieval Historian's Perspective on the Imperial Army and the Japanese Warrior Tradition," ''The History Teacher'' (1994) 27:339–349, [https://www.jstor.org/stable/494774 in JSTOR]