Layar Terkembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizki April (bicara | kontrib)
memperbaiki ejaan
Faisalmuh (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2:
{{judul miring}}'''''Layar Terkembang''''' merupakan [[novel]] karya [[Sutan Takdir Alisjahbana]] yang pertama kali diterbitkan pada tahun [[1937]] oleh penerbit [[Balai Pustaka]].{{sfn|Mahayana|Sofyan|Dian|2007}} Novel ini mengisahkan dua bersaudara mahasiswa [[kedokteran]] (Tuti dan Maria). Novel ini dianggap memberikan gambaran adopsi budaya [[Barat]] oleh masyarakat [[Indonesia]].{{sfn|Chee|1981}}
 
== Deskripsi ==
Menurut data dari beberapa ahli novel ini merupakan salah satu ciri khas dari kelahiran periodisasi Pujangga Baru. Novel ini dianggap unik karena dianggap salah satu cerita yang baru mengangkat ''setting'' diluar kota Melayu, melainkan di Batavia. Cerita yang diangkat merupakan masalah seorang kakak adik yang memiliki latar belakang belakang berbeda memandang suatu kehidupan. Tokoh ''Maria''  (adik) dengan sifat periang dan mudah mengagumi, sedangkan tokoh ''Tuti'' (kakak) dengan sifat yang tegas dalam memandang suatu hal dan memiliki kriteria yang tinggi untuk menilai sesuatu merupakan dua kolaborasi sifat yang unik dalam penokohan yang diciptakan oleh pengarang.
 
Novel ini mengisahkan perjuangan wanita Indonesia dalam mencapai cita-citanya. [[Roman]] ini termasuk novel modern disaat sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam pemikiran lama (1936). Novel ini banyak memperkenalkan masalah wanita Indonesia dengan benturan-benturan budaya baru, menuju pemikiran modern. Hak-hak wanita, yang banyak mengusung oleh budaya modern dengan kesadaran gender, banyak diungkapkan dalam novel ini dan menjadi sisi perjuangannya seperti berwawasan luas dan mandiri. Didalamnya juga banyak memperkenalkan masalah-masalah baru tentang benturan kebudayaan antara barat dan timur serta masalah agama.
 
== Alur ==
Kisah bermulai dari sosok kakak beradik yang memiliki perangai yang berbeda, Tuti dan Maria. Tuti seorang kakak yang selalu serius dan aktif dalam berbagai kegiatan wanita. Ia bahkan aktif dalam memberikan orasi-orasi tentang persamaan hak kaum wanita. Pada saat itu, semangat kaum wanita sedang bergelora sehingga mereka mulai menuntut persamaan dengan kaum pria. Sedangkan Maria adalah adik yang lincah dan periang sehingga semua orang yang berada di dekatnya pasti akan menyenangi kehadirannya. Di tengah-tengah dua dara jelita ini, muncullah Yusuf, seorang mahasiswa kedokteran, yang pada masa itu lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Tabib Tinggi. Sejak pertemuannya yang pertama di gedung akuarium Pasar Ikan, antara Maria dan Yusuf timbul kontak batin sehingga mereka menjadi sepasang kekasih.