Abdullah bin Nuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Chalistaaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala
Chalistaaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Tugas pengguna baru: pranala
Baris 59:
 
Pada tahun 1918 putra-putra Cianjur, murid-murid pilihan dari madrasah Al-I’anah berangkat ke Pekalongan menuju Syamailul Huda. Putra-putra pilihan itu ialah
* 1. Rd. Abdullah,<ref>Abdullah</ref> [http://aziachmad.wordpress.com/galeri/foto-ulama/kh-abdullah-bin-nuh/]
* 2. Rd. M.Zen,
* 3. Rd. Taefur Yusuf,
* 4. Rd. Asy’ari,
* 5. Rd. Akung,
* 6. Rd. M. Soleh Qurowi
 
Mereka inilah yang termasuk murid-murid dakhiliyyah yang bermukim di Internat (Pondok Pesantren) Syamailul Huda bersama-sama dengan teman-temannya yang berjumlah sekitar 30 orang (dari Ambon, Menado, Surabaya, Singapura, dan Malaysia/daratan Malaka). Sahabat karib Rd. Abdullah bin Nuh pada waktu itu, yang masih ada sekarang, Al Ustadz Said bin Ahmad Bahuwairits (kelahiran Ambon) yang tinggal di alamat, Jl. Surabaya No. 69 [[Pekalongan]], [[Jawa Tengah]] Ia lebih tua usianya dan Rd. Abdullah bin Nuh, ia dilahirkan di [[Ambon]] pada tahun 1904 (waktu di Syamailul Huda Rd. Abdullah bin Nuh kelas 3, AI Ustadz Said kelas 4).