Wage Rudolf Soepratman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tian x-way (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Ganti dengan informasi yang lebih jelas, foto kuburan |
||
Baris 46:
Soepratman dipindahkan ke kota [[Sengkang]]. Di situ tidak lama lalu minta berhenti dan pulang ke Makassar lagi. Roekijem sendiri sangat gemar akan [[sandiwara]] dan [[musik]]. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes [[militer]]. Selain itu Roekijem juga senang bermain [[biola]], kegemarannya ini yang membuat Soepratman juga senang main musik dan membaca-baca [[buku]] [[musik]].
W.R Soepratman adalah penganut [[Ahmadiyyah]].<ref>{{cite web | title=Pencipta Lagu Indonesia Raya Penganut Ahmadiyah| website=tribunnews.com | url= https://www.tribunnews.com/nasional/2011/02/16/pencipta-lagu-indonesia-raya-penganut-ahmadiyah |date= 16 Februari 2011 | accessdate=6 Februari 2020}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://theeagleonline.com.ng/the-cold-war-of-faith-between-hamadiyya-and-orthodox-muslims/|title=The cold war of faith between Hamadiyya and orthodox Muslims -|date=17 February 2012}}</ref><ref>{{cite news | last = Al Makin | title = Fatherland: Soil and water | newspaper = [[The Jakarta Post]] | date = 16 August 2012
| url = http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/16/fatherland-soil-and-water.html | access-date = 27 September 2017}}</ref> Dia dimakamkan sesuai syariat Islam di Tempat Pemakaman Umum Kapas [[Tambaksari]], Surabaya.<ref>{{cite book |author1 = Bambang Soelarto |author2 = oh. Kudus Sosrokusumo |author3 = Kusbini |author4 = Sagimun M. D. |author5 = Soendoro|author6 = Sumaryo L. E. |display-authors=2 |title=Bosur Lagu Kebangsaan Indonesia Raya |language=id|trans-title= Indonesoan National Anthem Indonesia Raya Brochure | url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/1/19/Brosur_Lagu_Kebangsaan_-_Indonesia_Raya.pdf|year=1972 |location=Jakarta |publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan, Indonesian Department of Education and Culture|page=22 }}</ref>
== Indonesia Raya ==
Baris 52 ⟶ 53:
Soepratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun [[1924]] lahirlah lagu [[Indonesia Raya]]. Pada waktu itu ia berada di Bandung dan berusia 21 tahun.
[[File:Grave of Supratman Suara Rakyat 3 Jun 1952 p1.jpg|thumb|left|Kuburan Supratman]]
Pada bulan Oktober [[1928]] di Jakarta dilangsungkan [[Kongres Pemuda II]]. Kongres itu melahirkan [[Sumpah Pemuda]]. Pada malam penutupan kongres, tanggal [[28 Oktober]] 1928, Soepratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum ''(secara intrumental dengan biola atas saran Soegondo berkaitan dengan kondisi dan situasi pada waktu itu, lihat [[Sugondo Djojopuspito]])''. Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional. Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.
|