Hamengkubuwana IX: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Kematian: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 250:
Keberhasilan Sri Sultan Hamengkubuwana IX dalam membangun Gerakan Pramuka dalam masa peralihan dari “kepanduan” ke “kepramukaan”, mendapat pujian bukan saja dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Dia bahkan akhirnya mendapatkan Bronze Wolf Award dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) pada tahun 1973. Bronze Wolf Award merupakan penghargaan tertinggi dan satu-satunya dari World Organization of the Scout Movement (WOSM) kepada orang-orang yang berjasa besar dalam pengembangan kepramukaan. Atas jasa tersebutlah, Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka pada tahun 1988 yang berlangsung di [[Dili]] (Ibu kota Provinsi Timor Timur, sekarang negara Timor Leste), mengukuhkan Sri Sultan Hamengkubuwana IX sebagai Bapak Pramuka Indonesia. Pengangkatan ini tertuang dalam Surat Keputusan nomor 10/MUNAS/88 tentang Bapak Pramuka.
==
Rabu, 14 September 1988, Sri Sultan Hamengkubuwana IX bersama KRA Norma Nindyakirana berangkat ke [[Tokyo]], [[Jepang]] dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], sebelum lanjut ke [[Washington, D.C.]], [[Amerika Serikat]]. Sultan menyaksikan Pagelaran Kesenian Mataram di Tokyo bersama dengan [[Emil Salim|Prof. Emil Salim]]. Selama berada di Jepang, Sultan sempat berkunjung ke [[Kyoto]] ditemani oleh [[Hamengkubuwana X|Pangeran Mangkubumi]].{{Sfn|Roem et al.|2011|pp=333}} Sultan bersama KRA Nindyakirana kemudian berangkat ke Washington dari Jepang pada 27 September.{{Sfn|Roem et al.|2011|p=335}}
|