Damar Wulan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 24:
 
== Serat Damar Wulan ==
[[Berkas:Serat damarDamar wulan fWulan.2r.jpgpdf|page=9|jmpl|''Wadana'' atau halaman Serat Damar Wulan, yang berkisah tentang naiknya putera Brawijaya, Kusuma Kancana Wungu, hingga mencapai takhta Majapahit. Ditulis dengan bahasa dan aksara Jawa. Tertanggal Jum'at Manis, 9 Rabi'uIl Awal, tanpa tahun]]
Serat Damar Wulan (MSS.Jav.89) adalah salah satu manuskrip Indonesia terindah di [[British Library]], dengan perbendaharaan ilustrasi yang menggambarkan masyarakat Jawa pada akhir abad ke-18. Gambar-gambarnya kaya akan humor dan sang seniman memiliki mata yang luar biasa untuk ekspresi wajah dan postur tubuh (misalnya, seorang wanita tidur dengan tangan di depan matanya, sandal yang hanya diseimbangkan di kaki). Hal-hal sehari-hari digambarkan dengan detail yang menarik, dari sangkar burung hingga pot taman dan tekstil, dengan adegan musik dan tarian yang indah yang sangat menarik bagi para pemain saat ini. Sebuah catatan bahasa Inggris kontemporer yang menyertai sumbangan naskah pada tahun 1815 menyatakan: "Buku ini dikatakan berumur 2 ratus tahun," tetapi menurut Dr. Russell Jones, tanda air dari halaman kertas Belanda yang banyak dijemur dan kotor, "J HONIG" dan "J H&Z," sejauh ini hanya ditemukan dalam manuskrip-manuskrip Indonesia bertanggal sekitar 1800 hingga 1855, sehingga penanggalan akhir abad ke-18 mungkin paling mungkin untuk manuskrip ini. Para cendekiawan awal teks-teks Jawa terkenal mengabaikan aspek artistik naskah, tetapi Serat Damar Wulan terbukti tak tertahankan. Naskah dimulai dengan naiknya putri [[Brawijaya]] (Kusuma Kancana Wungu) ke tahta [[Majapahit]]. Tanggal Jumahat-Manis, 9 Rabingulawal, tidak diberi tahun.<ref>Deskripsi buku dari [[Library of Congress]] Amerika Serikat: [https://www.loc.gov/item/2021668036 Letter of Damar Wulan. | Library of Congress]</ref><ref>[https://southeastasianlibrarygroup.wordpress.com/2013/03/21/everyday-life-in-java-in-the-late-18th-century-serat-damar-wulan/ Everyday life in Java in the late 18th century: Serat Damar Wulan], Annabel Teh Gallop, 2013</ref>