Parmalim sebutan bagi penganut atau penghayat sistem religius ("agama") [[Batak]] asli "ugamoUgamo malimMalim",. yangParmalim tersebar di di daerah Tapanuli, Sumatra Utara, terutama di daerah-daerah sekitar Danau Toba &dan Pulau Samosir di Sumatra Utara. Meyakini Tuhan yangPencipta Alam Semesta, dalam bahasa Batak disebut [[Mulajadi Nabolon]]. Kepercayaan asli Batak Ugamo Malim [|]/Parmalim ini merupakan kelanjutan sistem religi kuno yang telah lebih dahulu dianut oleh masyarakat [[Batak]] jauh sebelum masuknya agama-agama [[Islam]], [[Kristen Protestan|Protestan]], dan [[Katolik]]. Berupa bentuk religiusitas spiritual yang melekat dalam ritual kehidupan masyarakatnya, tanpa label "agama".
Munculnya proses revitalisai Ugamo Malim, pada masa kepemimpinan Raja Sisingamangaraja XII tidak terlepas dari konteks sosial, ekonomi, dan politik yang sedang bergejolak. sertaMelihat masuknyabesarnya pengaruh agama dan budaya dari luar yang mengguncang pada saat itu, yangRaja kemudianSisingamangaraja menjadikanmengambil langkah menyelamatkan sistem religi Batak dengan cara pelembagaan kembali agamadan inidiberi sebagainama responUgamo atasMalim. fenomenaKemudian tersebutbeliau mengajarkannya kepada para murid-murid, yang kelak mengumpulkan sisa-sisa orang Batak yang kukuh meyembah Mulajadinabolon meneruskan kepercayaan leluhurnya.
'''Penganut Ugamo Malim'''adalahatau agama asli lokal di kalangan masyarakat Batak. UmumnyaParmalim, penganut Ugamo Malim adalah masyarakatorang [[Batak (Indonesia)|Batak]]. Pada mulanya yangmereka berdomisili di [[Kabupaten Toba]], [[Kabupaten Samosir]],dan [[Tapanuli Utara]], dan juga di sebagian daerah lain seperti [[Kabupaten Simalungun]], [[Kabupaten Dairi]], [[Pakpak Bharat]], & [[Kabupaten Tapanuli Tengah]]. Dewasa ini Parmalim juga menyebardapat dijumpai di berbagai daerah di Indonesia sejalan dengan penyebaran warga Parmalim itu sendiri merantau dari daerah asalnya.