Munafik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rujukan
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
k Suntingan 182.3.103.114 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh JumadilM
Tag: Pengembalian
Baris 1:
'''Munāfiq''' atau '''Munafik''' (''kata benda'', dari [[bahasa Arab]]: '''منافق''', plural ''munāfiqūn'') adalah terminologi dalam [[Islam]] untuk merujuk pada mereka yang berpura-pura mengikuti ajaran agama [[Islam]], tetapi sebenarnya hati mereka memungkirinya.
 
== Terminologi dalam Al Qur'an ==
Baris 14:
# Cenderung menyimpang kepada hal-hal yang syubhat [Al Hajj: 53]
# Buruk sangka kepada Allah [QS Al Fath: 6]
# Mengolok-olok ayat-ayat [[Allah]] [At taubah: 64-65]
# Duduk-duduk bersama orang-orang yang suka mengolok-olok ayat-ayat Allah  [An Nisa’: 140]
# Bersembunyi di balik sebagian amal-amal yang disyariatkan dengan tujuan untuk menimpakan madharat kepada orang-orang Mukmin.&
Baris 74:
 
=== Ciri Dalam Hadits ===
Berdasarkan [[hadits]], Nabi [[Muhammad|Nabi Muhammad]] mengatakan: “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu; jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari dan jika dipercaya berkhianat”.<ref>(Telah menceritakan kepada kami Sulaiman Abu ar-Rabih telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ja’far, telah menceritakan kepada kami Nafi’ bin Malik bin Abi ‘Amir Abu Suhail dari ayahnya dari Abu Huarairah. Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan al-Nasa’i).</ref>
 
Kemudian ada hadits lain yang menjelaskan bahwa berdebat hingga melampaui batas termasuk dalam kategori munafik.<ref>Telah menceritakan kepada kami Qabishah bin ‘Uqbah berkata: telah menceritakan kepada kami Sofyan dari al-‘Amsy dari Abdullah bin Murrah dari Masruq dari Abdullah bin Amr ra. berkata Nabi MuhammadRasulullah saw. bersabda: ada empat perkara yang barangsiapa (empat perkara ini) terdapat pada dirinya secara lengkap, maka dia itulah orang munafik yang sesungguhnya, dan barangsiapa yang terdapat padanya satu perkara sifat saja, maka ia termasuk munafik juga, hingga ditinggalkan sifat yang satu ini. (empat perkara itu) ialah: (1) apabila ia dipercaya ia berkhianat, (2) apabila berkata ia berdusta, (3) apabila berjanji ia ingkar, (4) apabila berdebat ia melampaui batas (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan al-Nasa’i).</ref>
 
== Tingkat bahaya ==
Dalam Islam, orang munafik lebih berbahaya dibandingkan dengan orang [[kafir]]. Tingkat bahaya ini didasari oleh sifat keterus-terangan dalam memusuhi Islam. Orang kafir yang memusuhi Islam akan secara terus terang menyatakan permusuhannya. Sedangkan orang munafik menyatakan bahwa ia muslim, tetapi memusihinya secara sembunyi-sembunyi. Orang munafik membahayakan umat muslim karena memiliki niat untuk melawan bila memiliki kesempatan.<ref name=":0">{{Cite book|last=asy-Sya'rawi|first=M. Mutawalli|date=2007|title=Anda Bertanya Islam Menjawab|location=Jakarta|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-866-3|editor-last=Basyarahil, U., dan Legita, I. R.|pages=7|translator-last=al-Mansur|translator-first=Abu Abdillah|url-status=live}}</ref> Kemunafikan dapat muncul dalam berbagai bidang [[kehidupan]], di antaranya pada bidang [[politik]], agama, [[pers]], dan pemikiran. Kemunafikan juga muncul pada banyak jenis [[pekerjaan]], antara lain [[pegawai]], [[Wirausahawan|pengusaha]], [[seniman]] dan [[atlet]] dan juga Seorang yang menipulatif, seorang bendahara desa yang sedang sakit sehingga tidak bisa datang ke balai, seorang tokoh masyarakat yang terkenal dan kaya telah usai menjalankan ibadah haji, Dengki, membuat kerusakan bumi, bangga terhadap dosanya sendiri<ref>https://www.gramedia.com/literasi/ciri-orang-munafik/</ref>.<ref name=":0" />
 
Perbandingannya juga dapat diperoleh dari Al-Qur'an. Allah menyampaikan firmanNya kepada orang beriman untuk menghadapi orang munafik hanya pada dua [[ayat]] saja. Begitu pula dengan menghadapi orang kafi hanya ada dua ayat. Sementara dalam menghadapi orang munafik, Allah menurunkan firmanNya sebanyak 13 ayat di dalam [[Surah Al-Baqarah]].<ref name=":0" />