Tipiṭaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan
Baris 29:
Pada mulanya Tipitaka (Pali) ini diwariskan secara lisan dari satu generasi ke genarasi berikutnya. Satu abad kemudian terdapat sekelompok Bhikkhu yang berniat hendak mengubah [[Vinaya]]. Menghadapi usaha ini, para Bhikkhu yang ingin mempertahankan [[Dhamma]] - [[Vinaya]] sebagaimana diwariskan oleh Sang Buddha Gotama menyelenggarakan Pesamuan Agung Kedua dengan bantuan Raja [[Kalasoka]] di [[Vesali]], di mana isi Kitab Suci Tipitaka (Pali) diucapkan ulang oleh 700 orang [[Arahat]]. Kelompok Bhikkhu yang memegang teguh kemurnian [[Dhamma]] - [[Vinaya]] ini menamakan diri [[Sthaviravada]], yang kelak disebut [[Theravada|Theravãda]]. Sedangkan kelompok [[Bhikkhu]] yang ingin mengubah [[Vinaya]] menamakan diri [[Mahasanghika]], yang kelak berkembang menjadi mazhab [[Mahayana]]. Jadi, seabad setelah Sang Buddha Gotama wafat, Agama Buddha terbagi menjadi 2 mazhab besar [[Theravada|Theravãda]] dan [[Mahayana]].
 
Pesamuan Agung Ketiga diadakan di [[Pataliputra)|Pattaliputta]] (Patna) pada abad ketiga sesudah Sang Buddha wafat ([[249 SM]]) dengan pemerintahan di bawah Kaisar [[Asoka Wardhana]]. Kaisar ini memeluk [[Agama Buddha]] dan dengan pengaruhnya banyak membantu penyebarkan [[Dhamma]] ke suluruh wilayah kerajaan. Pada masa itu, ribuan gadungan (penyelundup ajaran gelap) masuk ke dalam [[Sangha]] dangan maksud meyebarkan ajaran-ajaran mereka sendiri untuk meyesatkan umat. Untuk mengakhiri keadaan ini, Kaisar menyelenggarakan Pesamuan Agung dan membersihkan tubuh Sangha dari penyelundup-penyelundup serta merencanakan pengiriman para Duta Dhamma ke negeri-negeri lain.
 
Dalam Pesamuan Agung Ketiga ini 100 orang [[Arahat]] mengulang kembali pembacaan Kitab Suci Tipitaka (Pali) selama sembilan bulan. Dari titik tolak Pesamuan inilah [[Agama Buddha]] dapat tersebar ke suluruh penjuru dunia dan terhindar lenyap dari bumi asalnya.
Baris 44:
 
Sampai abad ketiga setelah Sang Buddha wafat mazhab Sthaviravada terpecah menjadi 18 sub mazhab, antara lain: [[Sarvastivada]], [[Kasyapiya]], [[Mahisasaka]], [[Theravada|Theravãda]] dan sebagainya. Pada dewasa ini 17 sub mazhab Sthaviravada itu telah lenyap. Yang masih berkembang sampai sekarang hanyalah mazhab Theravãda (ajaran para sesepuh). Dengan demikian nama Sthaviravada tidak ada lagi. Mazhab Theravãda inilah yang kini dianut oleh negara-negara Srilanka, Burma, Thailand, dan kemudian berkembang di Indonesia dan negara-negara lain.
 
 
Bagi kawan yang malas membaca itu semua intinya adalah = Setelah budha meninggal dunia , 500 orang berkumpul di dalam goa mengingat kembali ajaran ajaran budha dan menyusunnya . Lalu setelah itu cuman pendistribusian dan final touch
 
=== Sidang Agung I (Konsili I) ===