Kulit kayu manis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
 
Berdasarkan Pliny the Elder, satu pon kasia dan kayu manis (pon romawi = 327 gr) dihargai 1500 [[denarii]], atau setara dengan lima puluh bulan gaji buruh ketika itu.<ref>{{Cite book|title=Natural History|volume=3|year=1855|url=https://archive.org/details/naturalhistoryof31855plin/|author=Pliny the Elder|publisher=[[Taylor & Francis]]|via=Internet Archive|location=London, UK|page=140|quote=The right of regulating the sale of the cinnamon belongs solely to the king of the Gebanitæ, who opens the market for it by public proclamation. The price of it was formerly as much as a thousand denarii per pound; which was afterwards increased to half as much again, in consequence, it is said, of the forests having been set on fire by the barbarians, from motives of resentment[...]}}</ref> Buku karangan [[Diocletian]], [[Edict on Maximum Prices]] di tahun 301 masehi menyebut harga 125 denarii per pon atau setara dengan lima hari gaji buruh tani ketika itu.<ref>{{cite book|title=An Economic Survey of Ancient Rome |volume=V: Rome and Italy of the Empire |editor-last=Frank |editor-first=Tenney |last=Graser |first=E. R. |chapter=A text and translation of the Edict of Diocletian |year=1940 |publisher=[[Johns Hopkins Press]] |isbn=978-0374928483}}</ref> Kayu manis amatlah mahal sehingga jarang sekali digunakan sebagai dupa upacara pemakaman, tetapi suatu hari Kaisar [[Nero]] membakar sejumlah kayu manis setara dengan pasokan setahun kota Roma untuk pemakaman istrinya, [[Poppaea Sabina]], di tahun 65 masehi.<ref>Toussaint-Samat 2009, p. 437f.</ref>
 
Sepanjang [[abad pertengahan]], asal muasal kayu manis masih menjadi misteri bagi dunia barat. Berdasarkan Herodotus, bangsa Eropa ketika itu mencari tahu bahwa kayu manis datang melalui [[Laut Merah]] menuju pelabuhan dagang di Mesir, namun dari mana mereka berasal masih belum jelas. Ketika [[Sieur de Joinville]] menemani rajanya, [[Louis IX of France]] menuju Mesir dalam [[Perang Salib ketujuh]] di tahun 1248, ia melaporkan, dan mempercayai apa yang telah dikatakan kepadanya, bahwa kayu manis dijaring dari [[Hulu Sungai Nil]] di ujung dunia (Ethiopia). [[Marco Polo]] senantiasa mengingkari keakuratan dari kabar tersebut.<ref>Toussaint-Samat 2009, p. 438 discusses cinnamon's hidden origins and Joinville's report.</ref>
 
Tulisan pertama yang menyebut bahwa rempah-rempah ini tumbuh di Sri Lanka adalah buku karangan [[Zakariya al-Qazwini]], {{transliteration|ar|Athar al-bilad wa-akhbar al-'ibad}} ("Monument of Places and History of God's Bondsmen", "Monumen Berbagai Tempat dan Sejarah Budak Tuhan"), sekitar tahun 1270.<ref>{{cite book|last=Tennent|first=James Emerson|title=Account of the Island of Ceylon|volume=1|url=https://www.biodiversitylibrary.org/item/61724#page/11/mode/1up|access-date=8 November 2014|publisher=Longman, Green, Longman, and Roberts|year=1860}}</ref> Kabar ini diikuti kemudian oleh [[John of Montecorvino]] di dalam suratnya bertanggal tahun 1292.<ref>{{cite web|last=Yule|first=Henry|title=Cathay and the Way Thither|url=http://dsr.nii.ac.jp/toyobunko/III-2-F-b-2/V-1/page/0487.html.en|access-date=15 July 2008}}</ref>
 
Rakit asal Indonesia membawa kulit kayu manis secara langsung dari [[Kepulauan Maluku]] yang ketika itu disebut "Moluccas", menuju [[Rhapta]] (kemungkinan Afrika Timur), di mana pedagang setempat membawanya ke utara menuju Alexandria, Mesir.<ref>{{cite news|url=http://findarticles.com/p/articles/mi_m1310/is_1984_June/ai_3289703|title=The life of spice; cloves, nutmeg, pepper, cinnamon|work=[[UNESCO Courier]]|archive-url=https://archive.today/20120709044345/http://findarticles.com/p/articles/mi_m1310/is_1984_June/ai_3289703|archive-date=9 July 2012|url-status=dead|publisher=Findarticles.com|year=1984|access-date=18 August 2010}}</ref><ref>{{cite web|last=Woods|first=Sean|url=http://www.iol.co.za/index.php?click_id=588&art_id=iol1078376795319P146&set_id=1|date=4 March 2004|archive-url=https://web.archive.org/web/20050408160407/http://www.iol.co.za/index.php?click_id=588&art_id=iol1078376795319P146&set_id=1|url-status=dead|archive-date=8 April 2005|title=Discovery: Sailing the Cinnamon Route|website=Independent Online|access-date=18 August 2010}}</ref><ref>{{cite journal|jstor=299440|pages=222–224|last1=Gray|first1=E. W.|title=The Spice Trade of the Roman Empire 29 B.C. – A.D. 641|volume=60|journal=[[The Journal of Roman Studies]]|year=1970|doi=10.2307/299440|last2=Miller|first2=J. I.}}</ref> Pedagang [[Venezia]] dari Italia memegang monopoli terhadap rempah-rempah di Eropa, termasuk kulit kayu manis. Monopoli ini sempat terganggu oleh bangkitnya kekuatan baru Mediterania seperti [[Kesultanan Mamluk]] dan [[Kesultanan Utsmaniyah]], menjadikan bangsa Eropa berusaha mencari jalur baru menuju Asia.<ref>{{Cite journal |last=Hess |first=Andrew C. |date=1973 |title=The Ottoman Conquest of Egypt (1517) and the Beginning of the Sixteenth-Century World War |url=https://www.jstor.org/stable/162225 |journal=International Journal of Middle East Studies |volume=4 |issue=1 |pages=55–76 |doi=10.1017/S0020743800027276 |jstor=162225 |issn=0020-7438}}</ref>
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{masakan-stub}}
== Lihat pula ==
{{rempah-rempah}}