Serangan pada rumah Fatimah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor |
||
Baris 36:
=== Boikot terhadap Ali ===
Abu Bakar tampaknya kemudian melakukan boikot terhadap Ali, dan secara lebih luas, terhadap Banu Hashim agar mereka meninggalkan dukungan mereka terhadap Ali.{{sfn|Madelung|1997|pp=43-4}}{{sfn|Hazleton|2009|p=73}} Sebagai hasil, sejumlah orang yang ternama berhenti berbicara dengan Ali, yang mana ini menurut pengakuan putri Abu Bakar, Aisyah.{{sfn|Madelung|1997|pp=43-4}} Sejarawan barat, Hazleton menemukan bahwa Ali beribadah sendirian bahkan ketika di dalam masjid.{{sfn|Hazleton|2009|p=73}} Jafri menambahkan bahwa orang-orang yang awalnya mendukung Ali perlahan-lahan berbalik arah dan berbai'at kepada Abu Bakar.{{sfn|Jafri|1979|pp=40-1}} Tampaknya hanya istrinya, yakni Fatimah dan empat anak-anaknya yang tersisa tetap berada pada sisinya Ali, menurut Hazleton.{{sfn|Hazleton|2009|p=71}}
=== Reputasi Umar ===
Umar terkenal akan watak keras dan [[Misogini|misogoni]]-nya.{{sfn|Khetia|2013|p=67}} "Sifat kerasnya Umar" dikutip oleh Aisyah sebagai alasan kenapa Umar tidak diikut sertakan dalam rekonsiliasi antara Ali dan Abu Bakar.{{sfn|Madelung|1997|p=52}} Aisyah juga menolak lamaran Umar terhadap adik Aisyah, Ummu Khultsum, dengan Aisyah berkata: "Kau orang yang kasar. Apa jadinya dengan Ummu Khultsum apabila dia tidak menuruti kemauanmu dan kau memukulinya? Kau akan mengambil alih posisi Abu Bakar yang mana tidak cocok untukmu."<ref>Muhammad ibn Jarir al-Tabari. ''Tarikh al-Rusul wa'l-Muluk''. Translated by Smith, G. R. (1994). ''Volume 14: The Conquest of Iran'', pp. 101-102. Albany: State University of New York Press.</ref>
== Serangan terhadap rumah Fatimah ==
Meskipun dipercayai bahwa Ali berbai'at kepada Abu Bakar setelah meninggalnya Fatimah,{{sfn|Madelung|1997|pp=|p=43}}{{sfn|Jafri|1979|pp=40-1}} masih belum jelas apa yang terjadi setelah pertengkaran di rumah Fatimah tersebut.{{sfn|Madelung|1997|pp=|p=43}}{{sfn|Jafri|1979|pp=40-1}}{{sfn|Abbas|2021|p=97}}{{sfn|Buehler|2014|p=186}} Sumber-sumber Syi'ah menuding bahwa Fatimah mengalami cedera dan keguguran ketika serangan ke rumahnya yang dipimpin oleh Umar.{{Sfn|Khetia|2013|p=78}} Khususnya, ditenggarai bahwa anak Fatimah yang gugur itu adalah Muhsin,{{sfn|Khetia|2013|p=78}}{{sfn|Buehler|2014|p=186}}{{sfn|Fedele|2018}} yang mana namanya dipilih sendiri oleh Nabi Muhammad sebelum kematiannya, menurut Abbas.{{Sfn|Abbas|2021|p=98}} Klaim-klaim tersebut secara umum ditolak oleh pihak Sunni.{{sfn|Abbas|2021|p=98}} Khususnya, sumber-sumber Sunni menekankan bahwa Muhsin meninggalkan dalam kandungan karena sebab alami.{{sfn|Khetia|2013|p=73}}{{sfn|Glassé|2001}}{{sfn|Buehler|2014|p=186}}
== Lihat pula ==
|