Revisi per 6 Juli 2022 02.50 sunting Rizkydns (bicara \| kontrib) 1.069 suntingan →‎Asal-Usul Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler ← Revisi sebelumnya		Revisi per 6 Juli 2022 02.53 sunting balikkan Rizkydns (bicara \| kontrib) 1.069 suntingan →‎Asal-Usul Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Revisi selanjutnya →
Baris 3: == Asal-Usul == Dyah Wawa naik takhta menggantikan [[Sri Maharaja Pu Wagiswara]]. Nama Rakai Sumba tercatat dalam [[Prasasti ~~Culanggi~~Sukabumi]] tanggal [[7 Maret]] [[927]], menjabat menjabat sebagai Sang Pamgat Momahumah, yaitu semacam pegawai pengadilan. Selain bergelar Rakai Sumba, Dyah Wawa juga bergelar '''Rakai Pangkaja'''. Dalam [[Prasasti Wulakan]] tanggal [[14 Februari]] [[928]], Dyah Wawa mengaku sebagai ''anak Kryan Landheyan sang Lumah ri Alas'' (putra Kryan Landheyan yang dimakamkan di hutan). Nama ayahnya ini mirip dengan Rakryan Landhayan, yaitu ipar [[Rakai Kayuwangi]] yang melakukan penculikan dalam [[peristiwa Wuatan Tija]].

Dyah Wawa: Perbedaan antara revisi