Togog: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Riwayat: Perbaikan kesalahan ketik, Penambahan pranala, Perbaikan cerita tokoh wayang Togog sesuai pakem (standard) kisah wayang yang sebenarnya
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
Riwayat: Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
== Riwayat ==
 
Pada zaman ''kadewatan'' diceritakan [[Sanghyang Wenang]] mengadakan sayembara untuk memilih penguasa kahyangan dari ketiga anaknya yang lahir dari sebutir telur. Lapisan-lapisan telur yakni kulit paling luar diberi nama ''Batara Antaga'' (Togog), putih telur diberi nama ''Batara Ismaya'' ([[Semar]]) dan kuning telur diberi nama ''Batara Manikmaya'' (''[[Batara Guru]]''). Untuk itu sayembara diadakan dengan cara barang siapa dari keempatketiga anaknya tersebut dapat menelan bulat-bulat dan memuntahkan kembali Gunung Jamurdipa maka dialah yang akan terpilih menjadi penguasa Kahyangan.
 
Pada giliran pertama Batara Antaga (Togog) mencoba untuk melakukannya, tetapi yang terjadi malah mulutnya robek dan jadi ''dower'' karena Togog memaksakan dirinya untuk menelan, padahal mulutnya tidak muat. Giliran berikutnya adalah Batara Ismaya (Semar) yang melakukannya, Gunung Jamurdipa dapat ditelan bulat-bulat tetapi tidak dapat dikeluarkan lagi karena Semar tidak bisa mengunyah akibat giginya taring semua, dan jadilah [[Semar]] berperut buncit karena ada gunung didalamnya seperti dapat kita lihat pada karakter Semar dalam [[wayang kulit]]. Karena sarana sayembara sudah musnah ditelan Semar maka yang berhak memenangkan sayembara dan diangkat menjadi penguasa ''kadewatan'' adalah Sang Hyang Manikmaya atau Batara Guru, anak bungsu dari Sang Hyang Wenang.