Dukun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sonibudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan halaman dengan galat kutipan Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sonibudi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan halaman dengan galat kutipan Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
|bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
rasionalitas, menyebabkan cara hidup [[tradisional]] yang dipandang sebagai sebuah ''kemandegan'', harus ditinggalkan. Termasuk di dalam cara hidup tradisional adalah praktik dukun dalam membantu proses melahirkan. Tingginya angka kematian bayi dan ibu melahirkan di [[Indonesia]] memberikan kesadaran untuk lebih meningkatkan upaya kesehatan ibu, antara lain dengan cara menempatkan tenaga [[bidan]] di setiap desa, yang sedikit demi sedikit mulai menggeser peran dukun.<ref>{{Cite journal|last=Prabowo|first=Dhanu Priyo|date=2013-12-30|title=Marginalisasi Profesi Dukun Bayi dalam Puisi “NiniNini Dukun Bayi” Karya Iman Budhi Santosa|url=http://atavisme.web.id/index.php/atavisme/article/view/93|journal=ATAVISME|language=id|volume=16|issue=2|pages=195–203|doi=10.24257/atavisme.v16i2.93.195-203|issn=2503-5215}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
== Jenis-Jenis Dukun ==