Suku Bugis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ikanahampun (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID
Native99girl (bicara | kontrib)
→‎Mata pencarian: Pada tahun 2022 suku Bugis tidak terlibat sebagai pembajak laut atau serdadu bayaran.
Baris 149:
== Mata pencarian ==
Karena masyarakat Bugis tersebar di dataran rendah yang subur dan pesisir, maka kebanyakan dari masyarakat Bugis hidup sebagai petani dan nelayan. Mata pencaharian lain yang diminati orang Bugis adalah pedagang. Selain itu masyarakat Bugis juga mengisi [[birokrasi]] pemerintahan dan menekuni bidang pendidikan.
 
=== Perompak ===
Sejak [[Perjanjian Bongaya]] yang menyebabkan jatuhnya [[Makassar]] ke tangan kolonial Belanda, orang-orang Bugis dianggap sebagai sekutu bebas pemerintahan Belanda yang berpusat di Batavia. Jasa yang diberikan oleh Arung Palakka, seorang Bugis asal Bone kepada pemerintah Belanda, menyebabkan diperolehnya kebebasan bergerak lebih besar kepada masyarakat Bugis. Namun kebebasan ini disalahagunakan Bugis untuk menjadi perompak yang mengganggu jalur niaga Nusantara bagian timur.
 
Armada perompak Bugis merambah seluruh Kepulauan Indonesia. Mereka bercokol di dekat [[Samarinda]] dan menolong sultan-sultan Kalimantan di pantai barat dalam perang-perang internal mereka. Perompak-perompak ini menyusup ke [[Kesultanan Johor]] dan mengancam Belanda di benteng Malaka.<ref>{{cite book | last =Vlekke | first =Bernard H.M. | authorlink = | coauthors = | title =Nusantara Sejarah Indonesia | publisher =Kepustakaan Populer Gramedia | date = | location =Jakarta | url = | doi = | isbn = | page =263}}</ref>
 
=== Serdadu bayaran ===
Selain sebagai perompak, karena jiwa merantau dan loyalitasnya terhadap persahabatan orang-orang Bugis terkenal sebagai serdadu bayaran. Orang-orang Bugis sebelum konflik terbuka dengan Belanda mereka salah satu serdadu Belanda yang setia. Mereka banyak membantu Belanda, yakni saat pengejaran [[Trunojoyo]] di [[Jawa Timur]], penaklukan pedalaman [[Minangkabau]] melawan pasukan [[Paderi]], serta membantu orang-orang Eropa ketika melawan Ayuthaya di [[Thailand]].<ref>{{cite book | last =Vlekke | first =Bernard H.M. | authorlink = | coauthors = | title =Nusantara Sejarah Indonesia | publisher =Kepustakaan Populer Gramedia | date = | location =Jakarta | url = | doi = | isbn = | page =200}}</ref> Orang-orang Bugis juga terlibat dalam perebutan kekuasaan dan menjadi serdadu bayaran [[Kesultanan Johor]], ketika terjadi perebutan kekuasaan melawan para pengelana Minangkabau pimpinan Raja Kecil.
 
== Perkawinan ==