Pertempuran Jamal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
|||
Baris 45:
Setibanya di Basra, para pemberontak menemukan bahwa orang-orang Basra, meskipun terpecah belah, secara general mereka loyal kepada Ali, yang sebelumnya telah memecat gubernur korupnya Utsman.<ref>{{Harvtxt|Hazleton|2009|p=106}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|p=294}}. {{Harvtxt|Abbas|2021|p=137}}. {{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021b}}</ref> Setelah pertarungan sengit yang menimbulkan banyak korban jiwa, kedua belah pihak menyetujui gencatan senjata hingga Ali datang, dan pasukan pemberontak pun berkemah di luar Basra.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=162}}</ref> Menunggu Ali jelas tidak menguntungkan bagi para pemberontak yang kemudian menyerbu kota itu pada malam hari, menewaskan puluhan orang dan akhirnya menguasai Basra. Gubernur Basra pun disiksa dan kemudian dipenjara.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|pp=162, 163}}. {{Harvtxt|Hazleton|2009|p=107}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|p=294}}. {{Harvtxt|Abbas|2021|p=137}}. {{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021b}}</ref>
Setelah berita tersebut sampai kepada Ali, ia pun bersegera meninggalkan Madinah menuju Basra bersama pasukan kecil. Ali juga mengirim anaknya, yakni [[Hasan bin Ali|Hasan]], untuk mengumpulkan dukungan dari orang-orang [[Kufah]], yang bertemu dengannya di luar Basra. Kedua pasukan, masing-masing dengan sekitar puluhan ribu pasukan, berkemah di depan satu sama lain.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=166}}. {{Harvtxt|Hazleton|2009|p=107}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|p=295}}. {{Harvtxt|Poonawala|1982}}. {{Harvtxt|Veccia Vaglieri|2021}}</ref> Sebuah tenda ditegakkan di tengahnya untuk Ali, Thalhah dan Zubair bernegosiasi selama tiga hari. Meskipun detailnya tidak pasti, namun
Menurut Madelung, di saat negosiasi tersebut, kubu Aisyah meminta Ali turun dari jabatannya dan agar dibentuknya sebuah dewan syura untuk memilih penerusnya, kemungkinannya antara Thalhah atau Zubair.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=169|pp=158, 169}}. {{Harvtxt|Rogerson|2006|pp=289, 291}}</ref> Sebagai respons atas tuduhan mengenai Utsman, Ali mengingatkan Thalhah dan Zubair akan usahanya dulu dalam menyelematkan Utsman dan bagaimana Thalhah dan Aisyah yang pada awalnya justru menghasut kekerasan terhadap Utsman.<ref>{{Harvtxt|Madelung|1997|p=169}}. {{Harvtxt|Abbas|2021|p=139}}</ref> Upaya Ali yang meminta supaya orang-orang agar menahan diri dan peran utama Thalhah dan Aisyah dalam menentang Utsman tercatat dengan baik.<ref name=":22" />
|