Genderuwo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k rv spam
Tag: Pengembalian
Mitos ritual pemanggilan: Penambahan kalimat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 31:
Banyak kalangan mempercayai salah satu cara memanggil genderuwo adalah dengan membakar sate gagak. Diyakini, burung gagak adalah makanan kesukaan sekaligus binatang peliharaan genderuwo, dalam hal ini seperti manusia yang memelihara ayam.
 
Untuk melakukan ritual ini, subyek yang ingin bertemu dengan genderuwo diyakini harus mengikuti tata cara khusus untuk membuat sate gagak. Tata cara tersebut umumnya digambarkan sebagai berikut: setelah berhasil menangkap burung gagak, burung gagak tersebut disembelih dengan pisau yang sangat tajam. Alasannya, ketajaman mata pisau akan memengaruhi lancar tidaknya darah yang mengalir keluar dari bekas luka yang ditimbulkan; berikutnya adalah mencabuti bulu-bulu hitam gagak yang kasar sehingga benar-benar bersih. Selanjutnya, daging yang sudah bersih ditelikung seperti halnya kalau membuat ayam. Baru kemudian, bisa dibakar di atas ynyala api.
 
Hal terpenting dari ritual ini dipercaya adalah pengucapan rapalan mantra khusus agar genderuwo selain mencium bau makanannya juga dapat mendengar panggilan. Mantra pemanggil genderuwo diyakini hanya dimiliki segelintir orang saja dan tidak sembarangan diberitahukan. Sifat kerahasiaan ini telah banyak digunakan untuk penipuan demi mendapat keuntungan. Tempat yang diyakini paling tepat untuk melakukan ritual pemanggilan ini adalah tempat yang terbuka, agar bau burung gagak yang dibakar menyebar ke segala arah dibawa oleh angin dan bisa mengundang genderuwo mendatangi tempat tersebut.