Damar Kurung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Haffalan (bicara | kontrib)
Haffalan (bicara | kontrib)
Baris 13:
Ketika terbentuknya kedatuan Giri Kedaton, [[Sunan Giri]] menggunakan Damar keraton dengan sebutan Damar Kedaton sebagai media dakwahnya untuk menyampaikan kepada masyarakat Gresik supaya mudah dipahami, karena masyarakat Majapahit kala itu suka akan hal berbau seni. Sunan Giri memberikan gambar berupa wayang kancil hasil ciptaannya kedalam kertas damar Kedaton.
 
Tradisi membuat damar kedaton turun menurun hingga pada sunan Prapen pewaris dinasti Giri Kedaton dengan gambar pada lentera yang khas berbeda dengan sunan giri, denganyaitu gambar khas Prapen hingga pada giriGiri kedatonKedaton di runtuhkan Mataram melaui pasukan Posponegoro karena tidak mau tunduk terhadap Mataram sehingga wilayah Giri Kedaton beralih berada dibawah kadipaten Gresik/Tandes, maka lentera damar kedaton berubah sebutan menjadi Damar Kurung, yang diartikan bahwa kekuasan Giri Kedaton telah tiada dan dikurung atau dibawah kadipaten Gresik/tandes.
 
Pada masa ini, Damar Kurung dilestarikan oleh seniman wayang kulit sehingga gambar pada damar kurung didominasi gambar seperti wayang kulit, yang terkombinasi dengan bentuk gambar pada era Sunan Prapen, hingga pada keturunan dalang Gresik mbah Masmoendari menggambar pada lentera tidak lagi seperti gambar bentuk wayang, melainkan seuai imajinasi yang terpengaruh bentuk gambar ala barat yang dibawa kolonial belanda.
 
Pada masa yang sama saat penaklukan Giri Kedaton oleh Poesponegoro, Panembahan Lemah Doewoer Madura Barat yang menduduki Sedayu juga meneruskan tradisi Lentera ini di Sedayu dan Bangkalan, hanya saja tidak dilpasidilapisi kertas melainkan kaca bening yang dilukis yang disebut dengan Damar Keraton.
 
Kini tradisi warga [[muslim]] Gresik saat menyambut lailatul Qodar pada bulan ramadhan dalam [[kalender Hijriyah]], yang menggantungkan lentera damar kurung di depan rumah.<ref>http://damarkurunggallery.blogspot.co.id/p/sejarah-damar-kurung.html</ref>