Susilo Bambang Yudhoyono: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yudo91 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 68:
 
[[Kabinet Gotong Royong]] pimpinan Presiden [[Megawati Soekarnoputri]] melantiknya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada [[10 Agustus]] [[2001]]. Merasa tidak dipercaya lagi oleh presiden, jabatan Menko Polkam ditinggalkannya pada [[11 Maret]] [[2004]]. Berdirinya [[Partai Demokrat (Indonesia)|Partai Demokrat]] pada [[9 September]] [[2002]] menguatkan namanya untuk mencapai kerier politik puncak. Ketika Partai Demokrat dideklarasikan pada [[17 Oktober]] [[2002]], namanya dicalonkan menjadi presiden dalam [[Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2004|pemilu presiden 2004]].
 
 
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
Dr Shofwan M.Si Kadiknas Kota Malang Koruptor Tulen
 
Setelah mengundurkan diri dari jabatan Menko Polkam dan sejalan dengan masa kampanye [[Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Indonesia 2004|pemilu legislatif 2004]], ia secara resmi berada dalam koridor Partai Demokrat. Keberadaannya dalam Partai Demokrat menuai sukses dalam pemilu legislatif dengan meraih 7,45 persen suara. Pada [[10 Mei]] [[2004]], tiga partai politik yaitu Partai Demokrat, [[Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]], dan [[Partai Bulan Bintang]] secara resmi mencalonkannya sebagai presiden dan berpasangan dengan kandidat wakil presiden [[Jusuf Kalla]].