Kerajaan Palembang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah sumber referensi. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Bertransformasi menjadi Kesultanan[1]: Sumber referensi. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 110:
Pada saat [[Raden Patah]] menjadi raja Demak I (1478-1518), ia berhasil memperbesar kekuasaannya dan menjadikan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Akan tetapi, kerajaan Demak tidak dapat bertahan lama karena terjadinya kemelut perang saudara dimana setelah Pangeran Trenggono Sultan Demak III (anak Raden Patah) wafat, terjadilah kekacauan dan perebutan kekuasaan antara saudaranya dan anaknya.<ref name="Kraton Palembang"></ref> Saudaranya, mengakibatkan sejumlah bangsawan Demak melarikan diri kembali ke Palembang.<ref name="Kraton Palembang"></ref> Rombongan bangsawan dari Demak inilah yang kemudian menjadi para pembesar Kerajaan Palembang.<ref name="Kraton Palembang"></ref>
===Bertransformasi menjadi Kesultanan<ref name="Estoria"></ref>===
{{main|Kesultanan Palembang}}
[[File:De verovering van de stad Palembang in 1659 De verovering van Palimbang door van der Laan. (titel op object), RP-P-OB-47.821.jpg|thumb|left|350px|Gambaran suasana wilayah Kerajaan Palembang oleh kolonial Belanda, gambaran ini berjudul "Penaklukan Kota Palembang tahun [[1659]]" yang menyiratkan bahwa masa itu adalah masa akhir Kerajaan Palembang sebelum dilakukan penyerangan oleh Belanda]]
Penjajahan Belanda keatas tanah Palembang memberikan dampak yang merugikan bagi pihak Kerajaan Palembang, pertempuran antara pihak Kerajaan Palembang dengan kolonial Belanda terjadi pada [[1659]] yang mengakibatkan Keraton Kuto Gawang terbakar. Jamaluddin Mangkurat VI pada masa itu menyerahkan kepemimpinannya kepada adiknya, Pangeran Kesumo Abdurrohim Kemas Hindi. Sedangkan ia mengungsi ke Saka Tiga sampai akhir hayatnya dan di sana pula jasadnya dikebumikan.<ref name="Kraton Palembang"></ref>
[[File:AMH-4619-NA View of the city of Palembang.jpg|thumb|left|350px|Penggambaran wilayah ibu kota Kerajaan Palembang oleh Jan van der Laen saat komandan Belanda akan menaklukkan dan menghancurkan Kerajaan Palembang]]
Pada masa itu, melihat kemerosotan Kerajaan Palembang, Pangeran Kesumo Abdurrohim Kemas Hindi tak lagi sanggup untuk meneruskan tahta kerajaan yang menyebabkan kerajaan ini mengalami transformasi menjadi [[Kesultanan Palembang]] yang dibina ulang oleh pria Jawa bernama Sri Susuhunan Abdurrahman, yang mana kesultanan tersebut merupakan bagian atau pecahan dari [[Kesultanan Mataram]].<ref name="Kraton Palembang"></ref><ref name="Estoria"></ref>
===Penguasaan Palembang oleh Belanda===
|