Sabelianisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 14:
[[Hipolitus dari Roma]], yangmengenal Sabelius secara pribadi, mengemukakan di dalam karya tulisnya, ''[[Membantah Segala Bidat]]'', mengemukakan bahwa ia dan orang-orang lain sudah berusaha menasihati Sabelius. Ia tahu Sabelius menentang teologi [[Tritunggal]], tetapi ia menyebut Monarkianisme Modalistis sebagai bidat Netus, bukan bidat Sabelius. Sabelianisme menjangkiti umat Kristen di daerah [[Kirenaika|Kirenaike]], sampai-sampai [[Paus Dionisius dari Aleksandria|Dionisius]], [[Patriark Aleksandria|Batrik Aleksandria]] yang besar andilnya dalam pengekskomunikasian Sabelius di Aleksandria, merasa perlu menginsafkan mereka dari kesesatan lewat surat. Hipolitus sendiri memandang Modalisme sebagai suatu gagasan baru dan tidak biasa yang diam-diam menarik pengikut:
 
{{blockquote|Beberapa orang lain diam-diam mendakwahkan ajaran baru, yakni orang-orangmereka yang sudah berguru kepada si Netus, pribumiorang kelahiran Smirna yang belum begitu lama ini berpulang. Orang ini person sangatsungguh besar kepala, danlagi penuhsarat dengan kesombongan, lantaran diperdaya wangsitilham dari roh yang anehgarib.<ref name="Against the Heresy of Noetus"/> }}
{{blockquote| Telah muncul seseorang, Netus namanya, asli kelahiran Smirna. Orang ini mendakwahkan suatu bidat yang bersumber dari pokok-pokok pikiran Heraklitus. Lalu ada seseorang bernama Epigonus menjadi rohaniwankaki tangan sekaligus muridnya. Sewaktu singgah di Roma, orangOrang ini memperkenalkan gagasannyagagasan yang menghujat Allah. Namunitu Kleomenessewaktu mampir di Roma, yangtetapi sudah menjadiKleomenes, muridnya, seorang yang tidak tahu apa-apa mengenai cara hidup dan adat-istiadat Gereja, yang biasatunak menyiarkan ajaran (yang dicetuskan Netus) itu.<ref name="The Refutation of All Heresies, Book 9">{{cite web|last1=Hippolytus|first1=of Rome|title=The Refutation of All Heresies, Book 9|url=http://www.earlychristianwritings.com/text/hippolytus9.html|website=EarlyChristianWritings|access-date=29 Mei 2017}}</ref> }}
{{blockquote| Tetapi dengan cara yang demikianDemikian pula, Netus, orang kelahiran Smirna, pecandu ceracau tidak keruan, yang juga pandai melakukannya, mendakwahkanmemperkenalkan (di tengah-tengahkepada kami) bidat ini, yakni bidat yang bersumber dari si Epigonus. Bidat ini menjalar sampai ke Roma lalu dianut Kleomenes sehingga bertahan sampai sekarang, diusung para penerusnya.<ref name="The Refutation of All Heresies, Book 10">{{cite web|last1=Hippolytus|first1=of Rome|title=The Refutation of All Heresies, Book 10|url=http://www.earlychristianwritings.com/text/hippolytus10.html|website=EarlyChristianWritings|access-date=29 Mei 2017}}</ref> }}<!--
 
Tertullian also perceived modalism as entering into the Church from without as a new idea, and opposing the doctrine which had been received through succession. After setting forth his understanding of the manner of faith which had been received by the Church, he then describes how the "simple" who always constitute the majority of believers are often startled at the idea that the One God exists in three and were opposed to his understanding of "the rule of faith." Proponents of Tertullian argue that he described the "simple" as the majority, rather than those who opposed him as the majority. This is contended from Tertullian's argument that they were putting forth ideas of their own which had not been taught to them by their elders: