Buddhabhāva: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
←Mengganti halaman dengan '#ALIH Kebuddhaan'
Tag: Penggantian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 1:
#ALIH [[Kebuddhaan]]
 
== Jenis Buddhabhāva ==
Dalam pemahaman [[Buddhisme]], terdapat tiga jenis ''Buddhabhāva''.<ref name="autogenerated1" />
* '''Samyaksambuddha''' ({{small|Pāli}}: ''sammasambuddha''), sering kali digunakan untuk merujuk sebagai ''Buddha'', ia yang telah mencapai ''samyaksambodhi''
* '''[[Pratyekabuddha]]''' ({{small|Pāli}}: ''paccekabuddha'')
* '''[[Savakabuddha|Śrāvakabuddha]]''' ({{small|Pāli}}: ''sāvakabuddha'')
 
Dua jenis pertama mencapai [[Nirvana]] melalui usaha mereka sendiri, tanpa panduan seorang guru untuk menjelaskan tentang [[Dhamma]]. Istilah ''Sāvakabuddha'' tidak tampil dalam naskah [[Kanon Pali]] Theravada tetapi disebut dalam tiga karya komentar Theravada{{dubious|date=November 2008}} dan merujuk kepada seorang [[Sravaka|pengikut]] Buddha yang mencapai [[bodhi|pencerahan]].
 
=== Samyaksambuddha ===
'''Samyaksambuddhas''' ({{small|[[Pali|Pāli]]}}: ''sammasambuddha'') mencapai [[Nirvana]] dengan usaha sendiri, dan menemukan [[Dhamma]] tanpa bimbingan seorang guru. Mereka selanjutnya memimpin lainnya untuk mencapai pencerahan dengan mengajarkan Dhamma dalam suatu waktu atau dunia di mana telah dilupakan atau yang sebelumnya belum pernah diajarkan, karena Samyaksambuddha tidak bergantung pada sebuah tradisi yang berasal dari Samyaksambuddha sebelumnya, akan tetapi menemukan langkah baru.<ref>Dalam ''Bahudhātuka Sutta'' ("Many Kinds of Elements Discourse," [[Majjhima Nikaya|MN]] 115), Sang Buddha mengatakan kepada Ven. Ānanda:
:'It is impossible, it cannot happen that two Accomplished Ones, Fully Enlightened Ones, could arise contemporaneously in one world-system—there is no such possibility.' (Bhikkhu Ñā{{IAST|ṇ}}amoli & Bhikkhu Bodhi, 2001, ''The Middle Length Discourses of the Buddha: A Translation of the Majjhima Nikāya'', Wisdom Pubs, p. 929, para. 14)
According to Ñā{{IAST|ṇ}}amoli & Bodhi (2001), pp. 1325-6, ''n''. 1089, the Pali [[atthakatha|commentary]] associated with the above text from MN 115 states:
:The arising of another Buddha is impossible from the time a bodhisatta takes his final conception in his mother's womb until his Dispensation has completely disappeared. The problem is discussed at [[Milindapanha|Miln]] 236–39.
The referenced Milindapanha section is entitled, ''Ekabuddhadhāra{{IAST|ṇ}}ī - pañho''.</ref> Buddha dalam sejarah, [[Buddha Gautama]] merupakan seorang Samyaksambuddha. Lihat pula [[Daftar duapuluh-delapan Buddha|daftar 28 Buddha]].
 
Tiga perbedaan dapat dikenali dalam upaya mencapai tahapan Samyaksambuddha. Dengan kebijaksanaan yang lebih ('''prajñādhika'''), dengan upaya yang lebih ('''vīryādhika''') atau dengan kepercayaan yang lebih ('''śraddhādhika'''). Śākyamuni adalah seorang Buddha Prajñādhika (melalui kebijaksanaan yang lebih). Buddha yang datang kemudian di dunia ini, [[Maitreya]] ({{small|Pāli}}: Metteyya) akan menjadi seorang Buddha Vīryādhika (melalui upaya yang lebih).
 
=== Pratyekabuddha ===
'''Pratyekabuddha''' ({{small|[[Pali|Pāli]]}}: ''paccekabuddha'') serupa dengan Samyaksambuddha dalam upaya mencapai {{IAST|Nirvāṇa}} tanpa bimbingan seorang guru. Akan tetapi, tidak seperti Samyaksambuddha, mereka tidak mengajarkan [[Dhamma]] yang mereka temukan. Mereka juga tidak membentuk [[Sangha|{{IAST|Saṅgha}}]] bagi para pengikutnya untuk menlanjutkan pengajaran, oleh karena pada awalnya mereka sendiri tidak mengajar. Dalam beberapa karya, mereka disebut pula sebagai "Buddha diam". Beberapa naskah Buddhis membandingkan (dari sumber kemudian; setelah manggatnya Buddha, seperti [[Jataka|Jātakas]]), menceritakan Pratyekabuddha memberikan pengajaran. Seorang Paccekabuddha terkadang dapat mengajar dan menegur orang, tetapi teguran mereka bertujuan untuk tingkah laku baik dan layak ({{small|Pāli}}: ''abhisamācārikasikkhā''), dan bukan mengenai Nirvana.
 
Dalam beberapa naskah, mereka digambarkan sebagai 'ia yang mengerti Dhamma melalui upayanya sendiri, tetapi mencapai kemahatahuan atau keahalian akan Buah' (phalesu vasībhāvam).<ref>{{en}} Buddhist Dictionary of Pali Proper Names, [http://www.palikanon.com/english/pali_names/pa/pacceka_buddha.htm Pacceka Buddha]</ref>
 
=== Śrāvakabuddha ===
[[Sravaka|''{{IAST|Śrāvaka}}'']] ({{small|[[Sanskerta]]; [[Pali|Pāli]]}}: ''sāvaka''; berarti "pendengar" atau "pengikut") adalah seorang pengikut Samyaksambuddha. Pengikut ''tercerahkan'' biasanya disebut [[arahant|Arahat]] (Yang Mulia) atau ''ariya-sāvaka'' (Pengikut Mulia). (Istilah ini memiliki artian sedikit beragam tetapi keduanya dapat digunakan untuk menggambarkan pengikut yang tercerahkan.) Komentar versi [[Theravada]] untuk [[Udana]] menggunakan istilah '''[[Shravakabuddha|sāvaka-buddha]]''' ({{small|Pāli; Sanskerta}}: ''śrāvakabuddha'') untuk menggambarkan pengikut yang tercerahkan<ref>{{en}}''Udana Commentary'', tr Peter Masefield, volume I, 1994, Pali Text Society, hal. 94).</ref>
 
Para pengikut yang tercerahkan juga mencapai Nirvana seperti kedua jenis Buddha yang disebutkan terdahulu. Setelah mencapai pencerahana, para pengikut dapat pula membimbing lainnya ke arah pencerahan. Seseorang tidak dapat menjadi pengikut Buddha dalam suatu waktu atau dunia di mana ajaran Buddha telah dilupakan atau belum pernah diajarkan sebelumnya, karena jenis pencerahan seperti ini tergantung kepada tradisi yang ditarik mundur ke tradisi seorang Samyaksambuddha.
 
Kata yang jarang digunakan, '''''anubuddha''''', adalah sebuah istilah yang digunakan Buddha dalam ''[[Khuddakapatha]]''<ref>Ratanasutta:56. Lihat pula [[Anguttara Nikaya|AN]] 4.1, berjudul "Anubuddha Sutta" [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an04/an04.001.than.html (Thanissaro, 1997)].</ref> untuk mereka yang menjadi buddha setelah mendapatkan petunjuk.
 
Dalam [[Kanon Pali|Kanon Pāli]] sendiri, dua nama terdahulu disebutkan dengan menggunakan nama tersebut, sedangkan beragam contoh dari tipe ketiga, tidak menggunakan istilah itu. Tipe-tipe Buddha tidak disebutkan secara langsung, walau kata buddha itu sendiri memang beberapa kali tertulis guna mencakup artian luas dari semua tipe di atas.