Kuala Lumpur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Visnu92 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 86:
Sejarah modern Kuala Lumpur dimulai pada tahun 1850-an, ketika Raja Abdullah<ref>{{cite web|title=Kuala Lumpur History|url=http://all.talkmalaysia.com/kuala-lumpur/kuala-lumpur-history/|accessdate=2009-09-15|archive-date=2009-10-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20091018073627/http://all.talkmalaysia.com/kuala-lumpur/kuala-lumpur-history/|dead-url=yes}}</ref> membayar buruh [[Tionghoa-Malaysia|Cina]] untuk membuka tambang [[timah]] yang baru dan lebih besar.<ref name="virtual" /> Mereka tiba di muara [[Sungai Gombak]] dan [[Sungai Klang]] untuk membuka tambang di Ampang.<ref name="virtual" />
 
Tambang-tambang ini berkembang menjadi kawasan perdagangan yang semakin diterima sebagai kota perbatasan. Banyak kemelut yang dialami Kuala Lumpur, seperti [[Perang Saudara Selangor]], wabah penyakit, kebakaran, dan banjir.<ref name="virtual" /> Sekitar tahun 1870-an, [[Kapitan Cina]] Kuala Lumpur, [[Yap Ah Loy]], menjadi pemimpin yang bertanggungjawab atas pertahanan dan pertumbuhan kota ini ini. Ia mulai membangun Kuala Lumpur dari sebuah tempat kecil yang tidak dikenal menjadi kota pertambangan dengan ekonomi aktif.<ref>{{cite web|title=Sejarah Malaysia|url=http://sejarahmalaysia.pnm.my/portalBI/detail.php?section=sm02&spesifik_id=15&ttl_id=3|accessdate=2007-12-15|archive-date=2002-09-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20020902150406/http://sejarahmalaysia.pnm.my/portalBI/detail.php?section=sm02&spesifik_id=15&ttl_id=3|dead-url=yes}}</ref> Di penghujung abad ke-19, [[Mohamed Taib bin Haji Abdul Samad]] seorang saudagar Melayu asal [[Orang Minang|Minangkabau]], membuka kawasan [[Chow Kit]] dan Kampung Bahru sebagai kawasan permukiman masyarakat Melayu.<ref>Persatuan Melayu Selangor (PMS), Riwayat Hidup Haji Abdullah bin Haji Mohd. Taib, 15 April 1934</ref>
 
Pada tahun 1880, ibu kota [[Selangor]] dipindah dari [[Klang]] ke Kuala Lumpur yang jauh lebih strategis.<ref name="Britannica">{{cite web|title=Kuala Lumpur|url=http://www.britannica.com/eb/article-9046321/Kuala-Lumpur|work=Encyclopædia Britannica|accessdate=2007-12-06}}</ref> Pada tahun 1881, kebakaran dan banjir menghancurkan struktur kayu dan atap Kuala Lumpur. Residen Inggris di Selangor, [[Frank Swettenham]], bertindak dengan mewajibkan semua bangunan dibangun dari batu bata dan ubin saja.<ref name="Britannica"/> Kebanyakan bangunan baru menyerupai rumah toko di Cina Selatan, dengan ciri "[[kaki lima]]". Transportasi ke kota ini dipermudah dengan pembangunan jalur kereta api. Pembangunan semakin pesat pada tahun 1890-an, sehingga didirikan sebuah Lembaga Kebersihan (''Sanitary Board''). Pada tahun 1896, Kuala Lumpur dipilih sebagai ibu kota "[[Negeri-Negeri Melayu Bersekutu]]" yang baru.<ref>{{cite web|work=Nation History|publisher=Perpustakaan Negara Malaysia|title=The Federated Malay States (1896)|url=http://sejarahmalaysia.pnm.my/portalBI/detail.php?section=sm01&spesifik_id=437&ttl_id=60|accessdate=2007-12-06|archive-date=2004-01-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20040108111953/http://sejarahmalaysia.pnm.my/portalBI/detail.php?section=sm01&spesifik_id=437&ttl_id=60|dead-url=yes}}</ref>