Tata bahasa Sunda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
'''Tata bahasa Sunda'''
Dalam bahasa Sunda, ada banyak variasi yang menyangkut perbedaan berdasarkan media, situasi, dan [[Geografi|wilayah geografis]]. Contoh variasinya bisa berupa [[Dialek bahasa Sunda|dialek-dialek bahasa Sunda]] yang diklasifikasikan berdasarkan wilayah tempat penuturan. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan tertentu antara [[Bahasa baku|bentuk standar]] dan [[Vernakular|non-standar]] dalam bahasa Sunda. Walaupun demikian, biasanya perbedaan tersebut tidak terlalu mencolok. Dalam artikel ini, tentunya tata bahasa Sunda yang dimaksud adalah tata bahasa Sunda baku dalam ragam tulis yang dapat dimengerti oleh semua penutur bahasa Sunda.
Baris 121:
Semua imbuhan di atas harus dirangkaikan dengan kata asalnya, kecuali yang tidak diberi [[Tanda hubung|tanda strip]] seperti ''pada'' dan ''para''. Awalan ''n-'', ''ny-'', ''m-'', dan ''ng-'' disebut [[Konsonan sengau|sengau]], yang perwujudannya sebagai berikut:{{Sfnp|Ardiwinata|1984|pp=5-6}}
* asal kata yang berawal dengan vokal memperoleh awalan ''ng-'', misalnya ''[[wikt:ala|ala]]'' '
* asal kata yang berawal dengan ''k-'', luluh menjadi ''ng-''.{{Sfnp|Ardiwinata|1984|pp=6}}
* asal kata yang berawal dengan ''t-'', luluh menjadi ''n-''.{{Sfnp|Ardiwinata|1984|pp=6}}{{efn|name=kedelapan}}
|