Saung Angklung Udjo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 11:
Apa yang selanjutnya dilakukan Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukkan saja. Berbagai produk alat musik bambu tradisional (angklung, arumba, calung dan lainnya) dibuat dan dijual kepada para pembeli. Mengingat keterbatasan lahan serta untuk menstimulan perekonomian masyarakat lokal sekitar Saung Angklung Udjo, maka sejak tahun 1997, Saung Angklung Udjo membuat suatu pola kebijakan bahwa produksi dan pembuatan angklung tidak saja dapat dilakukan oleh Saung Angklung Udjo tetapi juga oleh penduduk di sekitar Saung Angklung Udjo dengan menerapkan pola kemitraan. Sehingga Saung Angklung Udjo hanya melakukan promosi dan penjualannya saja. Pola kemitraan yang dilakukan adalah :
''Memberikan pesanan pembuatan alat musik bambu dan materi pendukungnya, Penyediaan bahan baku, Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk baik suara maupun artistiknya, pemberantasan hama yang menyerang bambu dan lainnya.''
[[Berkas:Angklung_Produksi_SAU.jpg|left|thumb|150px|Angklung Produksi SAU]]
Tingkat penjualan produk alat musik bambu sendiri cukup tinggi, terbukti dengan tingginya intensitas dan kuantitas pesanan yang diterima baik dalam maupun luar negeri. Apalagi mengingat alat musik angklung memiliki berbagai keunikan, yaitu memiliki fungsi pedagogik sebagai salah satu media yang dapat membangun karakter pelakunya. Sehingga banyak pesanan-pesanan yang datang dari institusi-institusi berbasis pendidikan. Selain itu, dalam upaya memasyarakatkan alat musik bambu, khususnya angklung, sebagai alat musik yang edukatif dan dapat membangun karakter pelakunya, Saung Angklung Udjo aktif mengadakan berbagai pelatihan mengenai cara menggunakan angklung dan alat musik bambu lainnya. Hingga saat ini sudah banyak institusi-institusi yang pernah dilatih oleh Saung Angklung Udjo baik dalam maupun luar negeri.
|