Petra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Galeri: Galeri
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Pengetik-AM (bicara | kontrib)
Dokumentasi 3D: Dokumentasi 3D
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 73:
Terdapat juga sebuah [[teater]] yang mampu menampung 4.000 orang. Kini, [[Istana]] Makam Hellenistis yang memiliki tinggi 42 meter masih berdiri impresif di sana.
 
== KotanyaDokumentasi Suku Nabatea3D ==
 
Beberapa struktur di Taman Arkeologi Petra didokumentasikan secara spasial oleh Zamani Project dan terlihat di repositori maDIH.<ref>{{Cite web|title=The Zamani Project, Petra, Jordan (مشروع زماني، البترا) - MaDiH (مديح)|url=https://madih-data.kdl.kcl.ac.uk/dataset/the-zamani-project-petra-jordan|access-date=9 Juli 2020|website=maDIH|archive-date=12 Juli 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200712175954/https://madih-data.kdl.kcl.ac.uk/dataset/the-zamani-project-petra-jordan|url-status=live}}</ref>
Petra yang bisa ditempuh sekitar 3-5 jam perjalanan darat dari kota [[Amman]], Yordania, dulu adalah ibu kota [[Nabath|suku Nabatea]], salah satu rumpun [[bangsa Arab]] yang hidup sebelum masuknya bangsa [[Romawi Kuno|Romawi]].
 
Sebenarnya, asal usul suku Nabatea tak diketahui pasti. Mereka dikenal sebagai suku pengembara yang berkelana ke berbagai penjuru dengan kawanan [[unta]] dan [[domba]].
 
Warga Petra awal adalah penyembah [[berhala]]. Dewa utama mereka adalah Dushara (Dzu as-Shara/Dusares), yang disembah dalam bentuk batu berwarna hitam dan berbentuk tak beraturan. Dushara disembah berdampingan dengan Allat, [[dewi]] Bangsa Arab kuno.
 
Mereka sangat mahir dalam membuat tangki air bawah tanah untuk mengumpulkan air bersih yang bisa digunakan saat mereka bepergian jauh. Sehingga, di mana pun mereka berada, mereka bisa membuat galian untuk saluran air guna memenuhi kebutuhan mereka akan air bersih.
 
Di akhir abad ke-4 Sebelum Masehi, berkembangnya dunia perdagangan membuat suku Nabatea memberanikan diri mulai ikut dalam perdaganan dunia. Rute perdagangan dunia mulai tumbuh subur di bagian selatan Yordania dan selatan [[Laut Mati]]. Mereka lalu memanfaatkan posisi tempat tinggal mereka yang strategis itu sebagai salah satu rute perdagangan dunia.
 
Suku Nabatea akhirnya bisa menjadi para saudagar yang sukses, dengan berdagang dupa, rempah-rempah, dan gading yang antara lain berasal dari [[Jazirah Arab|Arab]] bagian selatan dan [[India]] timur.
 
Letak yang strategis untuk mengembangkan usaha dan hidup, serta aman untuk melindungi diri dari orang asing itulah alasan suku Nabatea memutuskan untuk menetap di wilayah batu karang Petra.
 
Untuk mempertahankan kemakmuran yang telah diraih, mereka memungut bea cukai dan pajak kepada para pedagang setempat atau dari luar yang masuk ke sana. Suku Nabatea akhirnya berhasil membuat kota internasional yang unik dan tak biasa.
 
Pada awalnya Petra dibangun untuk tujuan pertahanan. Namun belakangan, kota ini dipadati puluhan ribu warga sehingga berkembang menjadi kota perdagangan karena terletak di jalur distribusi barang antara [[Eropa]] dan [[Timur Tengah]].
 
Pada tahun 106 Masehi, Romawi mencaplok Petra, sehingga peran jalur perdagangannya melemah. Sekitar tahun 700 M, sistem hidraulis dan beberapa bangunan utamanya hancur menjadi puing. Petra pun perlahan menghilang dari peta [[bumi]] saat itu dan tinggal legenda.
 
Barulah pada tahun 1812, petualang Swiss, Johann Burckhardt memasuki kota itu dengan menyamar sebagai seorang [[muslim]]. Legenda Petra pun meruak kembali pada zaman modern, dikenang sebagai simbol teknik dan pertahanan.
 
== Galeri ==