Kota Pariaman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menghapus Pariaman_City_Of_Tabuik.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Elcobbola; alasan: Copyright violation, no indication of a free license on the
Tag: gambar rusak
Menghapus Pariaman_Sunset_Paradise_Of_Sumatra.jpg karena telah dihapus dari Commons oleh Elcobbola; alasan: Copyright violation, no indication of a [[:c:COM:
Baris 162:
 
[[Berkas:Pariaman Sunset Paradise Of Sumatra.jpg|jmpl|200px|Brand Pariwisata "Pariaman Sunset Paradise Of Sumatra"]]
 
Kota Pariaman fokus membenahi dan mengembangkan sektor pariwisata bahari secara berkesinambungan karena memiliki [[pantai]] landai dengan pesona yang indah. Objek wisata pantai Pariaman di antaranya yang paling terkenal adalah [[pantai Gandoriah]] yang berlokasi di depan stasiun kereta api Pariaman yang dilengkapi dengan sarana prasarana seperti Anjungan, Pujasera, Plaza Gandoriah, Dermaga Apung, Monumen Perjuangan TNI AL, Gandoriah Bridge dan Jembatan Muaro. Pantai Kata dengan Taman Kota (Ex. Astaka MTQ Nasional Provinsi), Air Mancur menari, Anjungan, Resort dan Monumen Ikan di Karan Aua-Taluak, Pantai Pasir Lohong dengan Taman Anas Malik dan Taman Pemuda Asean (Asean Young Park) di Lohong, Pantai Cermin di Karan Aua, Rawa Mati di Mangguang, Pantai Belibis di Nareh dan memiliki Hutan bakau serta Pusat Penangkaran Penyu pertama di Sumatra Barat di Pantai Penyu, Apa, Kec. Pariaman Utara. Selain itu Kota yang bermotto Sabiduak Sadayuang ini juga memiliki 6 (enam) pulau kecil yang tak berpenghuni yang terus dikembangkan sarana dan prasarananya sebagai destinasi wisata oleh Pemerintah Kota setempat di antaranya Pulau Angso Duo, Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujuang, Pulau Tangah dan Pulau Kasiak.